DENPASAR – Piala Dunia 2020 U-20 sudah di depan mata. Setahun lagi perhelatan akbar itu akan berlangsung di Indonesia.
Bali menjadi salah satu host yang ditunjuk FIFA dengan Stadion Kapten Dipta sebagai salah satu stadion utama.
Sayangnya, berdasar pengamatan Jawa Pos Radar Bali, belum ada aktivitas apapun di Stadion Kapten Dipta maupun lima lapangan penunjang yang diusulkan sebagai tempat latihan.
Seperti Stadion Ngurah Rai, Stadion Kompyang Sujana, Lapangan Kapten Japa, Lapangan Gelora Tri Sakti, dan Lapangan Gelora Samudera.
Jika ingin revitalisasi rampung pada Februari 2021, maka tahapan pengerjaan sudah mulai dilakukan bulan ini. Jika tidak, tentu akan molor dari jadwal.
Sebab Maret – April adalah waktu bagi semua lapangan dan Stadion Dipta untuk dilakukan pemeliharaan saja.
Dengan begitu banyak tahapan yang dilalui, sudah semestinya proyek renovasi segera dimulai. Semisal di Lapangan Gelora Samudera, Kuta.
Yang paling utama adalah pemasangan lampu stadion dengan kapasitas minimal 800 lux. Semua lapangan penunjang diharuskan untuk pemasangan lampu karena sudah menjadi standar FIFA.
Yang perlu banyak dilakukan revitalisasi mungkin Lapangan Kapten Japa. Kalau untuk Lapangan Samudera, Kuta, mungkin tidak terlalu banyak revitalisasi.
Rumput Lapangan Samudera, Kuta, juga terawat. “Sekarang ini sudah masuk musim kemarau. Kalau rumputnya tidak benar-benar dirawat dengan baik, pasti akan rusak.
Kualitas rumput disini (Lapangan Samudera) tidak masalah. Harus rutin diberikan pupuk dan penyiraman merata agar tidak kering,” kata Pengelola Lapangan Gelora Samudera, Kuta I Gusti Agung Ardhika.
“Masalah fasilitas yang lain, sudah ada dinas terkait yang lebih tahu apa yang perlu dilakukan renovasi,” tutupnya.