32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:22 PM WIB

Minat Pelajar Masuk Sekolah Swasta di Jembrana Minim

NEGARA – Penerimaan siswa baru untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di tengah pandemi Covid-19 sudah berakhir.

Siswa baru sudah mulai mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Namun, sejumlah sekolah swasta di Jembrana mengeluhkan minimnya siswa baru yang mendaftar.

Salah satu penyebabnya diduga karena sistem zonasi penerimaan siswa baru. Menurut Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Jembrana I Nyoman Wenten mengatakan,

minimnya siswa baru yang masuk ke sekolah swasta bukan karena zonasi yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.

Melainkan karena minat orang tua dan calon siswa baru yang lebih memilih sekolah negeri daripada sekolah swasta.

“Kami tidak bisa memaksakan orang harus masuk negeri atau swasta, tergantung minta dari masyarakat,” terang Wenten.

Menurutnya, orang tua dan calon siswa baru dalam menentukan sekolah selain tergantung minat, juga tergantung dari pelayanan dari sekolah.

Artinya pelayanan untuk mutu dan kualitas pendidikan menentukan, jika sekolah swasta pelayanan pendidikannya cukup baik akan menjadi pilihan.

“Mengenai pilihan sekolah tergantung dari orang tua dan siswa, karena berkaitan dengan pelayanan. Jadi bukan karena zonasi,” ungkapnya.

Saat ini minat masuk sekolah swasta sudah minim. Terbukti dalam setahun terakhir sudah ada dua SMP swasta yang tidak membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran baru ini.

Sekolah swasta yang tidak menerima siswa baru lagi karena setiap tahun ajaran baru jumlah yang mendaftar minim, bahkan tidak ada siswa baru yang mendaftar. 

NEGARA – Penerimaan siswa baru untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di tengah pandemi Covid-19 sudah berakhir.

Siswa baru sudah mulai mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Namun, sejumlah sekolah swasta di Jembrana mengeluhkan minimnya siswa baru yang mendaftar.

Salah satu penyebabnya diduga karena sistem zonasi penerimaan siswa baru. Menurut Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Jembrana I Nyoman Wenten mengatakan,

minimnya siswa baru yang masuk ke sekolah swasta bukan karena zonasi yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.

Melainkan karena minat orang tua dan calon siswa baru yang lebih memilih sekolah negeri daripada sekolah swasta.

“Kami tidak bisa memaksakan orang harus masuk negeri atau swasta, tergantung minta dari masyarakat,” terang Wenten.

Menurutnya, orang tua dan calon siswa baru dalam menentukan sekolah selain tergantung minat, juga tergantung dari pelayanan dari sekolah.

Artinya pelayanan untuk mutu dan kualitas pendidikan menentukan, jika sekolah swasta pelayanan pendidikannya cukup baik akan menjadi pilihan.

“Mengenai pilihan sekolah tergantung dari orang tua dan siswa, karena berkaitan dengan pelayanan. Jadi bukan karena zonasi,” ungkapnya.

Saat ini minat masuk sekolah swasta sudah minim. Terbukti dalam setahun terakhir sudah ada dua SMP swasta yang tidak membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran baru ini.

Sekolah swasta yang tidak menerima siswa baru lagi karena setiap tahun ajaran baru jumlah yang mendaftar minim, bahkan tidak ada siswa baru yang mendaftar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/