29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:40 AM WIB

Cari Ikan Siang Bolong, Mesin Jukung Mati, 4 Nelayan Ditemukan Selamat

DENPASAR – Empat orang nelayan ditemukan selamat setelah berjam-jam terombang-ambing di perairan Tanjung Benoa.

Mereka tak bisa melanjutkan mencari ikan lantaran mesin jukung yang mereka pakai mendadak rusak di tengah laut.

Basarnas Bali akhirnya berhasil mengevakuasi 4 orang nelayan tersebut. Kejadian itu terjadi Sabtu (18/7) siang. Para nelayan tersebut melaut sekitar pukul 13.00 Wita dari Pelabuhan Benoa.

Selang 1 jam, jukung yang mereka gunakan alami patah baling-baling di perairan Tanjung Benoa pada koordinat 8° 47.954’S-115° 14.503’E.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) memperoleh informasi sekitar pukul 14.15 Wita dari seorang warga bernama Wayan Sudarta.

“Menurut laporannya baling-baling motornya patah karena ombak besar, beruntung lokasinya tidak terlalu jauh dan bisa cepat ditemukan,” ungkap Gede Darmada, Kepala Kantor Basarnas Bali, Sabtu (18/7). 

Segera usai terima laporan, 6 orang personil dikerahkan ke lokasi dengan menggunakan RIB. Dibutuhkan waktu sekitar 15 menit menuju lokasi jukung tersebut.

Pukul 14.45 Wita tim SAR gabungan menemukan target pada koordinat  8° 46.677’S- 115° 14.159’E, dekat dari posisi awal ketika dilaporkan mengalami kerusakan baling-baling.

Akhirnya pada pukul 15.20 Wita seluruh tim dan keempat nelayan itu merapat di dermaga apung KN SAR Arjuna 229.

Keempat nelayan itu masing-masing Yudi, 25; Bagus,35; Dedi, 36, dan Yogi, 38. “Semua nelayan dalam keadaan selamat dan terlihat kondisinya baik,” imbuhnya.

Gede Darmada kembali mengingatkan kepada nelayan atau masyarakat yang melakukan aktifitas di perairan agar menggunakan pelampung untuk keselamatan.

“Tak kalah pentingnya agar memperhatikan cuaca, gelombang, arus dan angin kencang sebelum melaut,” tandasnya. 

DENPASAR – Empat orang nelayan ditemukan selamat setelah berjam-jam terombang-ambing di perairan Tanjung Benoa.

Mereka tak bisa melanjutkan mencari ikan lantaran mesin jukung yang mereka pakai mendadak rusak di tengah laut.

Basarnas Bali akhirnya berhasil mengevakuasi 4 orang nelayan tersebut. Kejadian itu terjadi Sabtu (18/7) siang. Para nelayan tersebut melaut sekitar pukul 13.00 Wita dari Pelabuhan Benoa.

Selang 1 jam, jukung yang mereka gunakan alami patah baling-baling di perairan Tanjung Benoa pada koordinat 8° 47.954’S-115° 14.503’E.

Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) memperoleh informasi sekitar pukul 14.15 Wita dari seorang warga bernama Wayan Sudarta.

“Menurut laporannya baling-baling motornya patah karena ombak besar, beruntung lokasinya tidak terlalu jauh dan bisa cepat ditemukan,” ungkap Gede Darmada, Kepala Kantor Basarnas Bali, Sabtu (18/7). 

Segera usai terima laporan, 6 orang personil dikerahkan ke lokasi dengan menggunakan RIB. Dibutuhkan waktu sekitar 15 menit menuju lokasi jukung tersebut.

Pukul 14.45 Wita tim SAR gabungan menemukan target pada koordinat  8° 46.677’S- 115° 14.159’E, dekat dari posisi awal ketika dilaporkan mengalami kerusakan baling-baling.

Akhirnya pada pukul 15.20 Wita seluruh tim dan keempat nelayan itu merapat di dermaga apung KN SAR Arjuna 229.

Keempat nelayan itu masing-masing Yudi, 25; Bagus,35; Dedi, 36, dan Yogi, 38. “Semua nelayan dalam keadaan selamat dan terlihat kondisinya baik,” imbuhnya.

Gede Darmada kembali mengingatkan kepada nelayan atau masyarakat yang melakukan aktifitas di perairan agar menggunakan pelampung untuk keselamatan.

“Tak kalah pentingnya agar memperhatikan cuaca, gelombang, arus dan angin kencang sebelum melaut,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/