GIANYAR – Sesuai janji, Bupati Gianyar I Made Mahayastra akhirnya membagikan puluhan ribu paket sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Namun ada 13.600 warga yang tidak memperoleh sembako. Mereka tergolong warga mapan non PNS dan TNI/Polri.
Sembako yang dibagikan kali ini merupakan tahap II yang menyasar warga miskin. Hasil pendataan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), sebanyak 6.554 KK.
Kemudian, KK miskin yang tercecer atau yang belum tersentuh bantuan sosial, baik itu bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebanyak 20.766 KK.
Sehingga total keluarga yang mendapat bantuan kali ini sebanyak 27.320 KK. Bantuan itu bukan diperuntukkan bagi PNS maupun pensiunan PNS, ASN, TNI/Polri.
Di luar itu, ada 13.600 masyarakat mapan. Mereka tidak memperoleh bantuan karena hasil verifikasi, belasan ribu warga mapan memiliki mobil.
Sembako didistribusikan dari 6 lokasi wantilan yang difungsikan gudang logistik. Yakni dari Wantilan Pura Samuan Tiga untuk wilayah Kecamatan Gianyar dan Kecamatan Blahbatuh.
Kemudian Wantilan Pura Payogan Agung untuk wilayah Kecamatan Sukawati; Wantilan Pura Dalem Puri Peliatan untuk Kecamatan Ubud;
Wantilan Pura Dalem Kanginan Tegallalang untuk Kecamatan Tegalllalang; Gedung Serbaguna Kantor Camat Tampaksiring untuk wilayah Kecamatan Tampaksiring dan Gedung Serbaguna Kantor Camat Payangan untuk wilayah Kecamatan Payangan.
Bupati Gianyar, Made Mahayastra menegaskan, di masa pandemi bahkan memasuki era new normal diakui masih berkutat dengan masalah kesehatan.
Termasuk berupaya membangkitkan dampak ekonomi. “Sehingga sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan tentang refocusing anggaran,
penataan anggaran saat ini diarahkan untuk penanganan Covid- 19, pemulihan ekonomi dan jaring pengaman sosial,” jelasnya.
Bupati Mahayastra mengatakan, sumber terbesar PAD di Gianyar terletak di pariwisata. semua lini perekonomian, baik di sektor pertanian, perikanan maupun UMKM juga bersandar pada bidang pariwisata.
Begitu ada pandemi semuanya menjadi terganggu dan makin banyak warga yang kehilangan mata pencaharian.
“Awalnya saya berfikir tidak akan bisa memberikan bantuan semuanya, namun berkat kerja keras semua pihak seperti kepala desa, kadus, bendesa dan lain-lain dalam mendata, hari ini semua bantuan bisa disalurkan pada yang berhak,” jelasnya.
Saat ini hampir tersedia beras 600 ton, 28 ton kopi, 28 ton gula, minyak, sabun dan lain-lain siap diberikan pada seluruh masyarakat di Kabupaten Gianyar, kecuali yang memang dikecualikan
oleh undang-undang tidak boleh menerima bantuan seperti ASN,TNI/Polri, pensiunan dan perangkat desa ditambah warga yang sudah mapan dari segi ekonomi.
Secara teknis pendistribusian ini akan diawasi oleh masing-masing OPD, sehingga bantuan diberikan sesuai dengan data yang ada. Bantuan seperti beras, kopi, diambil dari petani di Gianyar.
Selain untuk membantu warga yang kurang mampu juga dapat membantu petani yang di masa sulit ini. “Bantuan ini tidak memandang profesi baik itu petani, nelayan, pedagang, buruh semuanya kami bantu,” pungkasnya.