33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:56 PM WIB

Wabah ASF Mereda, Kasus Kematian Babi Nihil Sebulan Terakhir

GIANYAR – Wabah African Swine Fever (ASF) yang sempat bikin gempar sebelum pandemic Covid-19, tampaknya, mulai mereda.

Berdasar data, sejak awal bulan Juni 2020 sampai dengan pertengahan bulan Juli 2020 ini, kasus kematian babi di Kabupaten Gianyar nihil. Hal ini diungkapkan oleh Kadis Pertanian Kabupaten Gianyar, I Made Raka.

“Untuk kasus kematian babi dari bulan Juni sampai pertengahan Juli 2020 ini nihil, berbeda dengan beberapa bulan sebelumnya angka kematian babi cukup tinggi,” ujar Made Raka.

Sebelumnya kasus kematian babi ini sempat membuat resah para peternak babi di Gianyar. Sebab tidak sedikit peternak yang menjual babinya dengan harga yang rendah.

“Bahkan, dulu sangat murah harga babi karena kasus kematian babi cukup banyak. Astungkara sekarang sudah normal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Made Santiarka menjelaskan bahwa sejak bulan Mei 2020 tidak ada lagi laporan kematian babi mendadak akibat suspect ASF.

“Sebelum bulan Mei lalu, angka kematian babi tercatat sebanyak 404 ekor. Namun sampai pertengahan Juli 2020 ini tidak ada laporan kematian babi secara mendadak lagi,” terangnya.  

Walaupun kasus kematian babi secara mendadak sudah nihil, akan tetapi para peternak babi tetap disarankan untuk menjaga kebersihan kandang dan kesehatan hewan ternaknya.

“Tetap kebersihan dan kesehatan babi dijaga. Semoga tidak akan ada lagi penambahan kasus kematian babi secara mendadak agar para peternak babi bisa beternak tanpa dihantui rasa takut,” pungkasnya. 

GIANYAR – Wabah African Swine Fever (ASF) yang sempat bikin gempar sebelum pandemic Covid-19, tampaknya, mulai mereda.

Berdasar data, sejak awal bulan Juni 2020 sampai dengan pertengahan bulan Juli 2020 ini, kasus kematian babi di Kabupaten Gianyar nihil. Hal ini diungkapkan oleh Kadis Pertanian Kabupaten Gianyar, I Made Raka.

“Untuk kasus kematian babi dari bulan Juni sampai pertengahan Juli 2020 ini nihil, berbeda dengan beberapa bulan sebelumnya angka kematian babi cukup tinggi,” ujar Made Raka.

Sebelumnya kasus kematian babi ini sempat membuat resah para peternak babi di Gianyar. Sebab tidak sedikit peternak yang menjual babinya dengan harga yang rendah.

“Bahkan, dulu sangat murah harga babi karena kasus kematian babi cukup banyak. Astungkara sekarang sudah normal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Made Santiarka menjelaskan bahwa sejak bulan Mei 2020 tidak ada lagi laporan kematian babi mendadak akibat suspect ASF.

“Sebelum bulan Mei lalu, angka kematian babi tercatat sebanyak 404 ekor. Namun sampai pertengahan Juli 2020 ini tidak ada laporan kematian babi secara mendadak lagi,” terangnya.  

Walaupun kasus kematian babi secara mendadak sudah nihil, akan tetapi para peternak babi tetap disarankan untuk menjaga kebersihan kandang dan kesehatan hewan ternaknya.

“Tetap kebersihan dan kesehatan babi dijaga. Semoga tidak akan ada lagi penambahan kasus kematian babi secara mendadak agar para peternak babi bisa beternak tanpa dihantui rasa takut,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/