32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:18 PM WIB

Dipicu Korsleting Listrik, Swalayan di Negara Terbakar

NEGARA Warga Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Jumat (24/7) dini hari, mendadak heboh dengan peristiwa kebakaran salah satu swalayan di Jalan Ngurah Rai.

Beruntung tim pemadam kebakaran segera tiba di lokasi, sehingga api tidak sampai melalap seluruh swalayan.

Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik di bagian belakang swalayan. Karena sebelum terjadi kebakaran, pemilik swalayan melihat lampu berkedip beberapa kali.

“Kebakaran diduga akibat korsleting listrik,” kata Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Satpol PP Jembrana I Putu Pranajaya.

Putu Pranajaya menjelaskan, kebakaran terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 01.30 wita. Awalnya, korban mengetahui lampu rumah menyala tidak normal, sering berkedip seperti akan mati.

Saat korban keluar rumah, melihat sudah ada api pada plafon di tempat penerima barang dan kantor yang berada di lantai 2.

Saat itu, korban berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun tidak berhasil memadamkannya.

Api justru semakin besar hingga merembet membakar ruang tempat salat karyawan yang masih satu blok, sehingga korban menghubungi pemadam kebakaran.

Sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran dan PMK dan dua unit mobil tangki memadamkan api sebelum merembet bagian lain.

Selama enam jam petugas berjibaku memadamkan api hingga bisa dipadamkan. “Dalam kantor dan gudang banyak barang-barang mudah terbakar,” jelasnya.

Bangunan ruang tempat penerimaan barang dan kantor serta ruang salat karyawan yang berada di lantai 2 beserta isinya.

Akibat kejadian tersebut nihil adanya korban jiwa melainkan hanya kerugian materi dengan jumlah kerugian belum dapat diperkirakan karena korban masih dalam kondisi syok. 

NEGARA Warga Lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Jumat (24/7) dini hari, mendadak heboh dengan peristiwa kebakaran salah satu swalayan di Jalan Ngurah Rai.

Beruntung tim pemadam kebakaran segera tiba di lokasi, sehingga api tidak sampai melalap seluruh swalayan.

Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik di bagian belakang swalayan. Karena sebelum terjadi kebakaran, pemilik swalayan melihat lampu berkedip beberapa kali.

“Kebakaran diduga akibat korsleting listrik,” kata Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat Satpol PP Jembrana I Putu Pranajaya.

Putu Pranajaya menjelaskan, kebakaran terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 01.30 wita. Awalnya, korban mengetahui lampu rumah menyala tidak normal, sering berkedip seperti akan mati.

Saat korban keluar rumah, melihat sudah ada api pada plafon di tempat penerima barang dan kantor yang berada di lantai 2.

Saat itu, korban berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun tidak berhasil memadamkannya.

Api justru semakin besar hingga merembet membakar ruang tempat salat karyawan yang masih satu blok, sehingga korban menghubungi pemadam kebakaran.

Sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran dan PMK dan dua unit mobil tangki memadamkan api sebelum merembet bagian lain.

Selama enam jam petugas berjibaku memadamkan api hingga bisa dipadamkan. “Dalam kantor dan gudang banyak barang-barang mudah terbakar,” jelasnya.

Bangunan ruang tempat penerimaan barang dan kantor serta ruang salat karyawan yang berada di lantai 2 beserta isinya.

Akibat kejadian tersebut nihil adanya korban jiwa melainkan hanya kerugian materi dengan jumlah kerugian belum dapat diperkirakan karena korban masih dalam kondisi syok. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/