29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:04 AM WIB

Rawat 1.153 Pasien, RS Klungkung Habiskan Anggaran Rp 800 Juta

RadarBali.com – Sudah tiga minggu lebih ribuan warga Kabupaten Karangasem melakukan pengungsian ke berbagai tempat yang dirasa aman dari dampak jika nanti Gunung Agung erupsi.

Saat mengungsi, tidak jarang pengungsi mengalami gangguan kesehatan yang mengharuskan mereka mendapat penanganan medis.

Sayangnya, tidak banyak pengungsi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga biaya perawatan mereka hingga saat ini menjadi tanggungan rumah sakit.

Direktur RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma ditemui di RSUD Klungkung, Selasa (17/10) mengungkapkan, sejak Kamis (21/9) hingga Senin (16/10), RSUD Klungkung telah memberikan pelayanan kesehatan terhadap sebanyak 1.153 pasien pengungsi.

Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 675 pasien pengungsi di rujuk ke UGD RSUD Klungkung, 478 pasien pengungsi rawat jalan, 234 pasien pengungsi rawat inap.

“Dan sejak kemarin ada sebanyak 19 pasien pengungsi yang meninggal dunia. Sedangkan hari ini (kemarin, red) ada satu

orang pengungsi yang meninggal dunia sehingga totalnya ada sebanyak 20 pengungsi yang meninggal dunia,” bebernya.

Terkait ribuan pengungsi yang mengalami sakit dan mesti mendapat pelayanan dari RSUD Klungkung, lebih dari 50 persen pengungsi,

tidak terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga biaya perawatan mereka hingga saat ini menjadi tanggungan RSUD Klungkung.

Hingga Senin (16/10) lalu, jumlah biaya perawatan pasien pengungsi yang ditalangi oleh RSUD Klungkung mencapai Rp 800 juta.

“Untuk listrik meningkat Rp 11 juta. Untuk sementara waktu ditalangi oleh RSUD Klungkung,” ungkapnya.

RadarBali.com – Sudah tiga minggu lebih ribuan warga Kabupaten Karangasem melakukan pengungsian ke berbagai tempat yang dirasa aman dari dampak jika nanti Gunung Agung erupsi.

Saat mengungsi, tidak jarang pengungsi mengalami gangguan kesehatan yang mengharuskan mereka mendapat penanganan medis.

Sayangnya, tidak banyak pengungsi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga biaya perawatan mereka hingga saat ini menjadi tanggungan rumah sakit.

Direktur RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma ditemui di RSUD Klungkung, Selasa (17/10) mengungkapkan, sejak Kamis (21/9) hingga Senin (16/10), RSUD Klungkung telah memberikan pelayanan kesehatan terhadap sebanyak 1.153 pasien pengungsi.

Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 675 pasien pengungsi di rujuk ke UGD RSUD Klungkung, 478 pasien pengungsi rawat jalan, 234 pasien pengungsi rawat inap.

“Dan sejak kemarin ada sebanyak 19 pasien pengungsi yang meninggal dunia. Sedangkan hari ini (kemarin, red) ada satu

orang pengungsi yang meninggal dunia sehingga totalnya ada sebanyak 20 pengungsi yang meninggal dunia,” bebernya.

Terkait ribuan pengungsi yang mengalami sakit dan mesti mendapat pelayanan dari RSUD Klungkung, lebih dari 50 persen pengungsi,

tidak terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga biaya perawatan mereka hingga saat ini menjadi tanggungan RSUD Klungkung.

Hingga Senin (16/10) lalu, jumlah biaya perawatan pasien pengungsi yang ditalangi oleh RSUD Klungkung mencapai Rp 800 juta.

“Untuk listrik meningkat Rp 11 juta. Untuk sementara waktu ditalangi oleh RSUD Klungkung,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/