DENPASAR – Drummer Superman Is Dead (SID) Gede Ari Astina atau dikenal dengan nama JRX SID adalah salah satu orang yang paling getol berbicara Covid-19 sebagai sebuah konspirasi.
JRX juga menolak dan getol menggelar aksi menolak rapid test dan swab test sebagai syarat administrasi di Bali.
JRX bukan tidak percaya akan keberadaan virus tersebut. Ia mengaku virus itu memang ada, tapi penangananya selama ini dia anggap sebagai sebuah konspirasi.
JRX menganggap pemberitaan Covid-19 terlalu berlebihan dan menguntungkan seseorang yang dia sebut sebagai elite global.
Di media sosial, JRX sering sekali “menantang” siapapun untuk berdebat terkait hal ini (konspirasi). Termasuk para dokter dan juga musisi.
Terakhir dia juga menantang debat seorang pengacara yang cukup punya nama. Sayangnya, “lawan debat” yang ditantang justru enggan berdebat dengan JRX.
Suara JRX ini dianggap cukup mengganggu. Pihak Satgas Covid 19 di Pusat pun menegaskan penularan virus SARS-CoV-2 masih terjadi di tengah masyarakat.
Jumlah konfirmasi positif mencapai angka 102.051 per Selasa (28/7) hari ini. Bagi pemerintah, fakta ini menunjukkan virus penyebab Covid-19 sebagai ancaman.
Ia tak menampik, sebagian orang melihat kenyataan penyebaran virus SARS-CoV-2 merupakan sebuah konspirasi.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, Selasa (28/7). Ia menegaskan, Covid-19 bukan konspirasi.
“Seperti yang kita lihat bersama, kasusnya semakin lama semakin meningkat, tidak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia, dan sudah banyak korban yang berjatuhan.
Banyak tenaga kesehatan yang gugur, bukan hanya di Indonesia tapi juga di tempat lain di belahan dunia,” ujar Prof. Wiku Bakti.
Ia mengimbau masyakarat untuk tidak lengah. Kondisi saat ini dibuktikan dengan data yang riil dan yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia.
“Jadi, bukan berupa konspirasi. Kami mohon agar, semua pihak melihat apa yang terjadi di angka yang ada di seluruh dunia, dan kita betul-betul menjaga keamanan dan keselamatan anggota keluarga kita semuanya,” imbaunya.
Prof. Wiku berpesan setiap individu untuk memberikan pesan yang baik kepada publik. Ia mengharapkan siapa pun sebagai figur publik untuk menjaga dan menyampaikan pesan kepada masyarakat berdasar data dan informasi yang benar, dari sumber terpercaya.
“Silakan bertanya kepada para pakar agar informasinya bisa disampaikan kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa mengikutinya dengan baik,” lanjut Prof. Wiku yang juga ditunjuk sebagai Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19.
Ia menekankan informasi yang disampaikan kepada masyarakat, diharapkan tidak memberikan bencana, tetapi manfaat kepada masyarakat yang mendengar.
“Ini menjadi tugas kita bersama untuk bersatu melawan Covid-19 agar bangsa kita bisa selamat,” ujar Prof. Wiku.
Terkait penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 harian, satgas mencatat kasus baru per hari ini (28/7) berjumlah 1.748.
Jumlah tertinggi teridentifikasi di DKI Jakarta dengan penambahan 409 kasus, Provinsi Jawa Timur 313, Jawa Tengah 185, Sulawesi Selatan 132 dan Jawa Barat 128.
Sementara di Bali ada penambahan kasus positif sebanyak 30 orang dan secara komulatif menjadi 3.249 orang. Sedangkan yang sembuh ada sebanyak 57 orang atau secara komulatif menjadi 2.627 orang.
“Yang meninggal tak ada tambahan atau masih tetap 48 orang. Sedangkan yan perawatan masih 574 orang yang terdiri dari 570 WNI dan 4 WNA,” singkat Dewa Made Indra, Ketua Harian GTPP Provinsi Bali.