33.9 C
Jakarta
24 November 2024, 17:09 PM WIB

Dua Pasien Suspect Covid-19 di Buleleng Meninggal Dunia

SINGARAJA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng mengumumkan dua kasus probable di Buleleng.

Kasus probable merupakan kasus suspect yang meninggal dunia, dengan gambaran klinis yang identik dengan covid-19. Hanya saja kasus ini belum ada hasil pemeriksaan laboratorium.

Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa yang dikonfirmasi terpisah, menyatakan pihaknya masih menanti hasil laboratorium.

Ia tak menampik ada dua kasus suspect yang meninggal dunia. Karena gugus tugas belum menerima hasil uji laboratorium, maka kasus itu dimasukkan dalam kategori probable.

“Memang ada yang meninggal. Sesuai hasil diagnosis, almarhum ini masuk kategori probable dari dokter penanggungjawab pasien.

Karena gejalanya berat, punya penyakit penyerta pneumonia, sehingga meninggal dunia. Makanya dilaksanakan pemakaman sesuai protokol penanganan covid-19,” kata Suyasa.

Sebelum dilakukan penguburan sesuai protokol covid, tim medis sudah melakukan koordinasi dengan keluarga untuk mencari hari baik. Keputusan keluarga meminta agar jenazah dimakamkan pada hari itu juga.

“Maka kami langsung lakukan proses penguburan dengan protokol covid. Ini bukan kasus terkonfirmasi positif yang meninggal, tapi masih kasus probable. Kami masih menunggu hasil uji labnya,” pungkas Suyasa. 

SINGARAJA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng mengumumkan dua kasus probable di Buleleng.

Kasus probable merupakan kasus suspect yang meninggal dunia, dengan gambaran klinis yang identik dengan covid-19. Hanya saja kasus ini belum ada hasil pemeriksaan laboratorium.

Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa yang dikonfirmasi terpisah, menyatakan pihaknya masih menanti hasil laboratorium.

Ia tak menampik ada dua kasus suspect yang meninggal dunia. Karena gugus tugas belum menerima hasil uji laboratorium, maka kasus itu dimasukkan dalam kategori probable.

“Memang ada yang meninggal. Sesuai hasil diagnosis, almarhum ini masuk kategori probable dari dokter penanggungjawab pasien.

Karena gejalanya berat, punya penyakit penyerta pneumonia, sehingga meninggal dunia. Makanya dilaksanakan pemakaman sesuai protokol penanganan covid-19,” kata Suyasa.

Sebelum dilakukan penguburan sesuai protokol covid, tim medis sudah melakukan koordinasi dengan keluarga untuk mencari hari baik. Keputusan keluarga meminta agar jenazah dimakamkan pada hari itu juga.

“Maka kami langsung lakukan proses penguburan dengan protokol covid. Ini bukan kasus terkonfirmasi positif yang meninggal, tapi masih kasus probable. Kami masih menunggu hasil uji labnya,” pungkas Suyasa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/