DENPASAR – Ketika skuad Bali United senior akan melakukan latihan perdana selama hiatus empat bulan akibat pagebluk Covid-19, Bali United Youth juga melakukan persiapan.
Skuad yang dipimpin I Made Pasek Wijaya sudah melakukan sesi latihan mandiri. Namun, tidak melulu hanya fokus pada latihan semata.
Meru Kimura dan kolega tetap melakukan sesi uji coba. Total sudah empat kali mereka melakukan uji coba.
Terakhir, mereka melakoni laga uji coba menghadapi salah satu klub lokal di Lapangan Laba Bhuana, Celuk, Rabu sore lalu (29/7).
Hasilnya tim yang juga diperkuat dua pemain senior I Made Andhika Wijaya dan Haarlem Anggariva serta bek tengah klub Swedia Skovde AIK Nyoman Paul Fernando Aro, berhasil menang dengan skor 11-0.
Bukan hasil akhir yang dilihat oleh Coach Pasek. Namun, bagaimana proses dalam pertandingan. Ini menjadi modal awal Pasek untuk menentukan skuad terbaik untuk Bali United U-20 di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-20 2020.
Berdasar kabar yang beredar, hanya EPA Liga 1 U-20 yang dihelat untuk persiapan Piala Dunia U-20 tahun depan.
“Bukan hasil akhir yang saya lihat, tapi bagaimana proses terjadinya gol. Saya ingin gol yang terjadi adalah dari skema permainan dan bukan dari kesalahan lawan,” ujar Coach Pasek.
Dari pengamatannya, cukup banyak sentuhan yang dilakukan. Apa yang sudah dilatih selama ini, menurut mantan Asisten Pelatih Arema Cronus tersebut, sudah ditetapkan dalam pertandingan kemarin.
“Tapi, beberapa kali penyelesaian akhir gagal. Ini yang harus diperbaiki. Namun, waktu melawan gabungan pemain senior Bali United minggu lalu, progress mereka terlihat signifikan.
Kualitas pemain kan berbeda daripada sekarang. Ada Taufiq, Brwa Nouri, Leonard Tupamahu, Hanis Saghara juga ada,” ucapnya.
Mengenai apakah akan ada pemanggilan pemain untuk persiapan EPA Liga 1 U-20, Coach Pasek mengaku masih belum memikirkannya.
Untuk sekarang, dia masih fokus kepada pemain yang ada saat ini. “Untuk pemain Bali United Youth masih belum ada pemanggilan. Tapi kalaupun ada, saya fokus untuk pemain asal Bali.
Potensi pemain Bali itu besar sekali. Saya mau memperbaiki mental pemain-pemain Bali karena menjadi kekurangan dari dulu. Bagi saya, pemain dari Bali masih bisa bersaing dengan pemain daerah lain kok,” tuturnya.