SINGARAJA – Kasus rabies pada hewan, kembali ditemukan di Kabupaten Buleleng. Kali ini seekor anjing peliharaan warga Desa Pengastulan, dinyatakan positif rabies.
Anjing tersebut baru diketahui positif rabies, setelah menggigit dua orang warga di desa tersebut. Kasus itu diketahui ditemukan pekan lalu.
Peristiwa bermula saat seorang warga di Banjar Dinas Sari, Desa Pengastulan, mendapati anjingnya tercebur dalam sumur. Ketika itu pemilik anjing berusaha menyelamatkan anjingnya.
Setelah berhasil diselamatkan, anjing itu ternyata menggigit pemiliknya. Semula pemilik anjing tak menaruh curiga. Sebab anjing itu menggigit karena pemilik menyentuh luka pada anjing.
Beberapa hari setelah insiden tercebur sumur itu, anjing mulai menunjukkan gelagat seperti anjing rabies. Peristiwa kemudian dilaporkan ke penyuluh pertanian setempat.
Pemilik kemudian membunuh anjing tersebut. Sampel kemudian dikirimkan ke Balai Besar Veteriner (BB Vet) Denpasar guna dilakukan uji laboratorium.
Camat Seririt Nyoman Agus Tri Kartika Yuda yang dikonfirmasi kemarin, membenarkan adanya kejadian tersebut.
Menurutnya, anjing yang telah dinyatakan positif rabies itu sempat menggigit dua orang warga setempat. Yakni pemilik anjing yang berusia 38 tahun, serta seorang anak berusia 10 tahun. Keduanya masih memiliki hubungan keluarga.
“Mereka sudah dapat vaksin, tapi baru sekali. Selanjutnya nanti di puskesmas dilanjutkan, karena kan harus empat kali vaksin. Semua digigit di tangan kanan.
Kemungkinan anjing yang positif itu sempat kontak dengan anjing lain. Karena informasinya, anjing itu sempat berkelahi dengan anjing lain,” kata Kartika.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta yang didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) I Made Suparma mengatakan, pihaknya sudah sempat melakukan penjajagan ke Desa Pengastulan.
“Sejauh ini baru seekor itu saja yang dinyatakan positif. Anjing yang jatuh ke sumur itu,” kata Sumiarta.
Rencananya dalam waktu dekat ini Distan Buleleng akan melakukan vaksinasi massal di Desa Pengastulan.
Distan telah menyiapkan satu tim untuk melakukan penyisiran hewan penyebar rabies di Desa Pengastulan. Vaksinasi massal akan dilakukan pada tiga dusun di Pengastulan.
“Kami masih menunggu jadwal dari perbekel. Sekarang sebenarnya kami sudah siap. Minimal ketika kami turun ke sana melakukan vaksinasi,
warga itu sudah mengikat dan mengandangkan anjingnya. Biar penyisiran yang kami lakukan lebih optimal,” tegasnya.