DENPASAR – Pemprov Bali serius mengembangkan arak Bali untuk pengobatan pasien Covid-19.
Pasalnya, berdasar penelitian para ahli, arak Bali diyakini mampu mempercepat proses penyembuhan pasien.
Normalnya, pasien membutuhkan waktu 2 minggu untuk sembuh dari Covid-19. Namun, dengan arak Bali, cukup 3 hari.
Fakta itu diungkap Prof Made Agus Gelgel Wirasuta yang concern meneliti khasiat arak Bali didepan rombongan
Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI yang dipimpin
Sekretaris Kementerian PPN Himawan Hariyoga saat kunjungan kerja di Balai Adat Pendungan, Banjar Pitik, Pedungan, Denpasar, Senin (3/8).
“Dari penerapannya kami contohkan dari 19 pasien yang positif, setelah mendapat therapi dalam 3 hari yang negatif 15 orang dan 4 orang tetap positif.
Artinya memberikan tingkat kesembuhan sekitar 78%. Sejak itulah langsung diperintahkan Gubernur Bali untuk langsung dikerjakan, dan sejak itu pula tingkat kesembuhan terus meningkat.
Berdasar data statistik laju penyembuhan dengan menggunakan ramuan ini dalam 3 hari sebanyak 70% dibanding fase normal yang dalam 2 minggu hanya 50%,
ini sangat berguna, berapa banyak biaya yang dapat ditekan untuk penghematan,” kata Prof Gelgel.
Namun dibalik keberhasilan itu, ada beberapa kendala yang masih dihadapi saat ini terkait izin yang belum terbit sedangkan data yang disampaikan sudah lengkap.
Sembari menunggu keluarnya izin, Prof Gelgel didepan rombongan Bappenas berharap bisa memediasi dengan Kementrian Kesehatan RI untuk mengutamakan temuannya sehingga uji klinisnya cepat terbit.
Sehingga jika memang layak untuk produksi massal bisa segera didistribusikan untuk membantu penyembuhan pasien covid – 19 di Indonesia bahkan dunia.