NEGARA – Kasus transmisi lokal yang meningkat drastis beberapa hari terakhir, mendapat perhatian serius Bupati Jembrana I Putu Artha.
Pengawasan di desa maupun banjar yang sudah mulai mengendur diminta untuk diaktifkan lagi untuk memperketat pengawasan terhadap warga yang masuk Jembrana.
Bupati Putu Artha memerintahkan Sekda Jembrana I Made Sudiada untuk menindaklanjuti kasus transmisi lokal yang terjadi.
Menurut bupati, dengan adanya klaster baru ini perlu diantisipasi masuknya warga dari luar Jembrana yang datang membawa virus.
Termasuk warga Jembrana yang sering bepergian keluar daerah, terutama dari zona merah. “Jangan sampai keluar masuk tidak disiplin. Harus didisiplinkan. Paling tidak yang datang dari zona merah, pulangnya diswab,” ujar Bupati Artha.
Pengawasan ketat lalu lintas warga yang datang zona merah ini dan membawa virus ini, untuk mempertahankan predikat Jembrana sebagai daerah terkecil secara kumulatif kasus Covid-19 di Bali.
“Kalau ini terjadi (penambahan kasus), kita malu sudah dapat predikat terbaik penanganan Covid-19 di Bali, tahu-tahu nambah,” ujarnya usai menghadiri lepas sambut Dandim Kodim 1617 Jembrana.
Karena itu, bupati meminta agar memperketat pengawasan terhadap warga yang datang dari zona merah.
Pengawasan ketat seperti sebelumnya, kedisiplinan masyarakat untuk menjaga tidak tertular Covid-19 harus ditekankan lagi.
“Kita disiplinkan masyarakat, kita jaga masyarakat demi tidak menyebarnya virus semakin banyak,” ungkapnya.