25.6 C
Jakarta
19 September 2024, 9:03 AM WIB

Sulit Ungkap Pembunuh Janda, Polisi Buleleng Minta Bantuan Polda Bali

SINGARAJA – Hampir satu bulan lebih polisi masih kesulitan mengungkap pelaku pembunuhan disertai perampokan yang menewaskan Putu Sekar warga Dusun Dauh Pura, Desa Depeha, Kubutambahan, Buleleng.

Kendati sudah di backup total Reskrim Polres Buleleng untuk menyelidiki kasus tersebut, tim Buser Polsek Kubutambahan belum juga berhasil menangkap pelaku.

Sebelumnya ada 11 saksi yang diperiksa atas tewasnya janda desa berusia 51 di toko miliknya. Termasuk 4 saksi tambahan diperiksa dari keluarga korban.

Polisi juga sudah melakukan otopsi terhadap jenazah korban Putu Sekar. Namun, belum ada petunjuk untuk mengungkap sosok pelaku.

Kesulitan membuka siapa pelaku pembunuhan, tim Buser Polsek Kubutambahan terpaksa meminta bantuan Ditreskrimum Polda Bali. 

Anggota Ditreskrimum Polda Bali Kamis (6/8) kemarin telah datang ke lokasi kejadian Dusun Dauh Pura, Desa Depeha TKP Putu Sekar tewas.

“Ya kami dapat bantuan (backup) Ditreskrimum Polda Bali untuk mengungkap tewasnya Putu Sekar,” ucap Kapolsek Kubutambahan AKP Made Mustiadi.

Anggota Ditreskrimum Polda Bali, Unit Reskrim Polsek Kubutambahan bersama Reskrim Polres Buleleng sudah turun ke TKP untuk mengecek bagaimana kondisi dan situasi di lokasi kejadian.

“Hanya sebatas ngecek lokasi saja,” kata AKP Mustiadi. Kasatreskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Haryanto menambahkan, keterlibatan aparat Ditreskrimum Polda Bali tak lain untuk mengungkap kasus pembunuhan dengan dugaan aksi perampokan ini.

Pihaknya dibantu terkait dengan beberapa hal. Yakni bagaimana mensinkronkan data hasil olah TKP yang dilakukan sebelumnya dengan hasil otopsi dan hasil situasi setelah kejadian.

Termasuk juga hasil pemeriksaan para saksi-saksi. Kemudian melakukan olah TKP ulang di lokasi kejadian.

“Kami hanya dibackup soal itu saja dalam kasus ini,” singkat AKP Vicky.  Seperti diberitakan, seorang janda bernama Putu Sekar ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tubuh bersimbah darah pada (13/7) Juli lalu.

Polisi menyebutkan Putu Sekar ditemukan tewas pertama kali oleh kakaknya Desak Made Liarni, 51 di toko miliknya dengan kondisi tewas bersimbah darah.

Putu Sekar pun diduga menjadi korban pembunuhan sadis dengan dugaan aksi perampokan pada toko miliknya.

Peristiwa tersebut yang terjadi bulan Juli lalu hingga sekarang polisi belum berhasil mengungkap siapa pelaku dibalik pembunuhan tersebut. 

SINGARAJA – Hampir satu bulan lebih polisi masih kesulitan mengungkap pelaku pembunuhan disertai perampokan yang menewaskan Putu Sekar warga Dusun Dauh Pura, Desa Depeha, Kubutambahan, Buleleng.

Kendati sudah di backup total Reskrim Polres Buleleng untuk menyelidiki kasus tersebut, tim Buser Polsek Kubutambahan belum juga berhasil menangkap pelaku.

Sebelumnya ada 11 saksi yang diperiksa atas tewasnya janda desa berusia 51 di toko miliknya. Termasuk 4 saksi tambahan diperiksa dari keluarga korban.

Polisi juga sudah melakukan otopsi terhadap jenazah korban Putu Sekar. Namun, belum ada petunjuk untuk mengungkap sosok pelaku.

Kesulitan membuka siapa pelaku pembunuhan, tim Buser Polsek Kubutambahan terpaksa meminta bantuan Ditreskrimum Polda Bali. 

Anggota Ditreskrimum Polda Bali Kamis (6/8) kemarin telah datang ke lokasi kejadian Dusun Dauh Pura, Desa Depeha TKP Putu Sekar tewas.

“Ya kami dapat bantuan (backup) Ditreskrimum Polda Bali untuk mengungkap tewasnya Putu Sekar,” ucap Kapolsek Kubutambahan AKP Made Mustiadi.

Anggota Ditreskrimum Polda Bali, Unit Reskrim Polsek Kubutambahan bersama Reskrim Polres Buleleng sudah turun ke TKP untuk mengecek bagaimana kondisi dan situasi di lokasi kejadian.

“Hanya sebatas ngecek lokasi saja,” kata AKP Mustiadi. Kasatreskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Haryanto menambahkan, keterlibatan aparat Ditreskrimum Polda Bali tak lain untuk mengungkap kasus pembunuhan dengan dugaan aksi perampokan ini.

Pihaknya dibantu terkait dengan beberapa hal. Yakni bagaimana mensinkronkan data hasil olah TKP yang dilakukan sebelumnya dengan hasil otopsi dan hasil situasi setelah kejadian.

Termasuk juga hasil pemeriksaan para saksi-saksi. Kemudian melakukan olah TKP ulang di lokasi kejadian.

“Kami hanya dibackup soal itu saja dalam kasus ini,” singkat AKP Vicky.  Seperti diberitakan, seorang janda bernama Putu Sekar ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tubuh bersimbah darah pada (13/7) Juli lalu.

Polisi menyebutkan Putu Sekar ditemukan tewas pertama kali oleh kakaknya Desak Made Liarni, 51 di toko miliknya dengan kondisi tewas bersimbah darah.

Putu Sekar pun diduga menjadi korban pembunuhan sadis dengan dugaan aksi perampokan pada toko miliknya.

Peristiwa tersebut yang terjadi bulan Juli lalu hingga sekarang polisi belum berhasil mengungkap siapa pelaku dibalik pembunuhan tersebut. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/