SINGARAJA – Lama tak terdengar kabarnya, proyek shortcut Jalan Raya Singaraja-Denpasar, dipastikan berlanjut tahun ini.
Gubernur Bali Wayan Koster mengklaim, Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PU-Pera) telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 200 miliar untuk konstruksi fisik.
Klaim itu disampaikan Gubernur Wayan Koster, saat menghadiri acara peletakan batu pertama proyek Bendungan Tamblang, di Desa Sawan, kemarin.
Saat menyampaikan pidato, Koster menyebut program shortcut dipastikan berlanjut.
Dirinya sudah sempat berdiskusi dengan Menteri PU Basuki Hadimuljono pekan lalu. Dalam diskusi itu, Menteri PU memastikan proyek shortcut tetap berlanjut.
“Program lanjutan shortcut, titik 7-8 itu akan masuk tender pada bulan Oktober tahun ini. Kemungkinan akan bisa dikerjakan bulan Desember atau Januari,” kata Koster.
Lebih lanjut Koster mengatakan, dirinya juga sempat melobi Menteri Basuki agar titik pekerjaan proyek ditambah.
Terlebih respon serta antusiasme masyarakat Buleleng terhadap proyek tersebut, cukup tinggi. Sehingga ada tambahan proyek yang akan didapat pada tahun 2021.
“Tahun 2021 titik 9 juga akan dikerjakan. Rencananya, tahun 2022 shortcut ini sudah selesai semua. Sehingga masyarakat Buleleng akan benar-benar menikmati infrastruktur yang baik,” imbuhnya.
Bukankah masih ada masalah pembebasan lahan di titik 7-8?Koster tak menampiknya. Menurutnya masalah itu akan diselesaikan lewat proses konsinyasi di Pengadilan Negeri Singaraja.
“Jalan terus. Kan bermanfaat untuk masyarakat banyak, kenapa ditolak.Kan nilai tanahnya juga meningkat,” ungkapnya lagi.
Selain menyelesaikan 10 paket pekerjaan shortcut, Koster juga berjanji akan menambah titik shortcut di kawasan Buleleng.
Ia menyebut akan disusun studi untuk titik 11 dan 12. Titik ini akan membentang dari wilayah Pegayaman hingga ke Padangbulia.
“Kita tambah lagi dua titik. Titik 11 dan 12.Kalau titik 10 itu (selesai) 2022, prioritas. Kalau tambahan yang 11 dan 12 itu nanti dikerjakan tahun 2023,” tandasnya.