GIANYAR – Pabrik dupa di Banjar Kembengan, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar membara Rabu malam (12/8) kemarin.
Kobaran api berasal dari ruangan oven. Tak ada korban dalam kejadian itu. Namun, pemilik diperkirakan menderita kerugian Rp 80 juta.
Berdasar informasi, kebakaran itu terjadi pada Rabu (12/8) malam sekitar pukul 18.15 Wita.
Saat kejadian, para pekerja di pabrik dupa masih bekerja. Diduga terjadi kesalahan di mesin oven dupa. Intensitas api di ruangan tersebut tiba-tiba membesar.
Kobaran api itu sempat terlihat oleh warga banjar yang sedang menggelar rapat di Balai Banjar setempat. Kebetulamn lokasi Balai Banjar di sebelahh utara pabrik dupa.
Masyarakat yang sedang rapat langsung bergegas menuju pabrik dupa untuk memberikan pertolongan.
Bahkan, warga juga mengontak petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Gianyar. Menerima laporan tersebut, petugas Damkar Gianyar tiba di lokasi kejadian.
Kepala Satpol PP Gianyar, I Made Watha, yang juga membidangi Damkar mengaku menerjunkan dua unit mobil Damkar.
Mobil dengan nomor lambung BW09 dan BW11 langsung menyemprotkan si jago merah. “Sudah kami atensi itu. Beberapa personil segera memadamkan api,” jelasnya.
Kata dia, proses pemadaman dilakukan selama tiga puluh menit. “Dibantu oleh masyarakat sekitar. Proses pemadaman dilakukan selama tiga puluh menit,” terangnya.
Beruntung, api tidak merembet sampai ke bangunan lain. Hanya ruangan oven yang membara. Itu karena cepat penanganan.
Padahal, ruangan oven, baru seminggu dibuat untuk keperluan operasional dupa. Setelah terbakar, lokasi itu kemudian diberi garis polisi.