DENPASAR – Penjaga kantin, pegawai, staf, pengacara, hingga hakim di PN Denpasar menjalani tes cepat atau rapid test kemarin (14/8).
Tes selama dua jam itu diikuti 200 orang. Hasilnya cukup mengejutkan. Pasalnya, 15 orang dinyatakan reaktif. Lima di antaranya adalah hakim.
Ketua PN Denpasar, Sobandi saat dikonfirmasi membenarkan adanya 15 orang yang reaktif. “Ada hakim, ada pegawai, dan ada juga orang kantin,” terang Sobandi.
Namun, Sobandi tidak merinci siapa saja hakim yang dinyatakan reaktif. Sobandi menyebut 15 orang yang reaktif langsung menjalani tes swab.
“Sambil menunggu hasil swab, mereka yang reaktif diminta istirahat di rumah,” jelas hakim asal Bandung, Jawa Barat, itu.
Apakah para hakim yang reaktif akan diistirahatkan sementara? Sobandi menyebut cukup istirahat di rumah beberapa hari ke depan. “Sabtu sampai Senin kan libur juga. Jadi, sambil menunggu swab, tidak bertugas,” tukasnya.
Selain mengadakan tes swab bagi yang reaktif, Sobandi juga langsung memerintahkan penyemprotan disinfektan di areal PN Denpasar. Sebelumnya, pada awal masa pandemi juga pernah dilakukan penyemprotan serupa.
Lima hakim reaktif ini juga cukup mengagetkan. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19, sidang lebih banyak dilakukan secara telekonferensi atau daring.
Artinya, hakim tidak berinteraksi dengan jaksa, pengacara, maupun terdakwa secara langsung. “Tapi reaktif kan belum tentu positif Covid-19,” sergah Sobandi.
Ditambahkan, rapid test kemarin dilaksanakan kerjasama dengan Pemkot Denpasar dan Pemprov Bali.