GIANYAR – Kematian jabang bayi yang dikandung NWP di RS Ari Canti, Ubud, Gianyar, menyisakan kisah pilu.
Betapa tidak, gara-gara telat penanganan, bayi pasangan muda tersebut akhirnya meninggal dunia di dalam kandungan.
Fakta itu diungkap ibu kandung si bayi. “Dalam perjalanan ke rumah sakit (RSUD Sanjiwani, red) sudah pecah ketuban,” ujar NWP, ibu si bayi, kemarin.
Kata dia, saat pertama dirujuk ke RS Payangan, dia membawa motor diantar suami. “Kemudian bawa ambulance (dari Payangan, red) dirujuk ke RS Ari Canti,” katanya.
Di RS swasta tersebut, sang ibu melahirkan dengan cara operasi cesar. “Tapi, bayi saya sudah meninggal,” paparnya sedih. Kini, sang ibu masih dirawat di RS Ari Canti.
Seperti diberitakan, duka nestapa yang dialami pasangan muda itu bermula ketika ibu bayi berinisial NWP yang hamil besar diantar oleh suaminya berinisial IWS ke RSUD Sanjiwani Gianyar.
Sang ibu diantar suaminya menggunakan sepeda motor. Lantaran ruangan Nifas tutup akibat Covid-19, pihak rumah sakit merujuk sang ibu ke RS Payangan.
Dalam keadaan hamil besar, sang ibu diantar ke RS Payangan oleh suaminya menggunakan sepeda motor.
Untuk diketahui, berdasar data pada google map, jarak terdekat dari RSUD Sanjiwani menuju RS Payangan sejauh 23 kilometer. Dengan jarak tempuh selama 43 menit.
Tiba di RS Payangan, ternyata sang ibu tidak bisa ditangani. Pihak RS Payangan kembali merujuk sang ibu tersebut ke RS Ari Canti yang berada di Jalan Raya Mas, Kecamatan Ubud.
Kali ini tidak naik motor. Melainkan diantar mobil dan petugas Payangan. Tiba di RS Ari Canti, proses kelahiran bisa ditangani. Namun sayang, kondisi bayi dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dr. Ida Ayu Cahyani belum bisa membeberkan nasib sang ibu dan bayinya itu.
“Tiyang audit dumun nggih (Saya audit dulu ya, red). Bagaimana kondisi sebenarnya,” papar dr. Ida Ayu Cahyani.