SEMARAPURA – Ruang isolasi basement RSUD Klungkung sudah bisa difungsikan kembali sehingga rumah sakit milik
Pemkab Klungkung bisa menampung sekitar 60 pasien suspect dan positif terpapar virus korona (Covid-19).
Meski begitu, ternyata RSUD Klungkung tetap mengalami kelebihan atau overload pasien Covid-19 lantaran meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Klungkung.
Sehingga sejumlah pasien suspect Covid-19 terpaksa dirawat di IGD RSUD Klungkung. Bahkan di antaranya adalah pasien yang membutuhkan perawatan di ruang ICU.
Direktur RSUD Klungkung dr Nyoman Kesuma mengungkapkan, ruang isolasi basement sudah bisa difungsikan kembali sehingga RSUD Klungkung kembali memiliki tiga ruang isolasi pasien Covid-19 dengan kapasitas 60 tempat tidur.
Hanya saja kemarin (15/8), total pasien Covid-19 yang harus dirawat RSUD Klungkung mencapai 66 orang yang terdiri dari 44 pasien positif terpapar Covid-19 dan 22 pasien suspect Covid-19.
Tujuh pasien di antaranya dirawat di ruang ICU Covid-19. “Karena melebihi kapasitas, 5 pasien suspect tidak mendapat ruangan sehingga mendapat penanganan di IGD,” ungkapnya.
Bahkan, menurutnya, satu pasien suspect Covid-19 yang dirawat di IGD dalam kondisi bergejala berat dan kritis sehingga membutuhkan perawatan di ruang perawatan intensif.
Hanya saja saat ini kondisi ruang ICU sudah penuh dengan kondisi pasien yang dirawat belum stabil sehingga tidak mungkin menambah pasien.
“Semua rumah sakit rujukan Covid-19 yang dihubungi untuk merujuk menyatakan penuh baik ruang isolasi maupun ruang ICU.
Harapannya semoga ada pasien di ICU yang sudah stabil sehingga bisa dipindahkan di ruang isolasi biasa dan pasien yang hari ini antre bisa masuk,” katanya.
Lebih lanjut diungkapkan, sejak tidak adanya rapid test maupun swab massal di masyarakat, kasus-kasus Covid-19 baik suspek maupun
terkonfirmasi yang masuk ke rumah sakit melalui IGD RSUD Klungkung lebih banyak kasus-kasus bergejala berat dan kritis.
Sehingga membutuhkan ruang perawatan intensif. Bahkan, menurutnya beberapa di antaranya masih tergolong muda dan tanpa penyakit penyerta.
Untuk itu pihaknya berharap masyarakat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer.
“Sehingga penyebaran virus Covid-19 utamanya pada lansia dan orang yang memiliki penyakit kronis tidak banyak terjadi. Mari kita sayangi diri kita, orangtua kita dan orang-orang dekat kita agar selalu sehat,” tandasnya.