DENPASAR – Penyebaran virus corona melalui transmisi lokal di Bali patut diwaspadai masyarakat.
Pasalnya, munculnya klaster pasar beberapa waktu lalu yang diikuti klaster perkantoran saat ini berpotensi memicu munculnya klaster lain.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bali melaporkan, 90,02 persen kasus positif saat ini karena transmisi lokal.
“Meski data kesembuhan pasien Covid-19 mengalami peningkatan, namun yang harus diketahui tingkat penyebaran virus ini sangat cepat dan massif. Jadi, harus tetap waspada,” ujar Ketua Harian GTPP Covid-19 Bali Dewa Made Indra.
Sebagai catatan, GTPP mencatat penambahan kasus positif sebanyak 41 orang kemarin, 100 persen karena transmisi lokal. Sementara pasien sembuh lebih dominan sebanyak 46 orang, satu orang meninggal dunia.
Secara akumulatif, kasus terkonfirmasi positif menjadi 4.065 orang, sembuh 3.578 orang (88,02%), dan meninggal dunia 50 orang (1,23%).
Tercatat sampai saat ini masih ada 437 kasus aktif (10,75%), tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, maupun yang dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering.
“Karena itu kami mengajak semua lapisan masyarakat untuk tetap menjaga diri dan kesehatannya, dengan menerapkan protokol kesehatan dimana saja dan kapan saja sehingga antara satu orang dan yang lainnya akan saling menjaga,” bebernya.
Menurutnya, kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk menerapkan Protokol Kesehatan sesuai Tatanan Kehidupan Era Baru menuju Masyarakat Bali yang Produktif dan Bebas Covid-19.
“Untuk itu, marilah kita laksanakan Protokol Kesehatan dengan disiplin untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan menghindari keramaian,” paparnya.