32.8 C
Jakarta
21 November 2024, 15:19 PM WIB

Jadi Paskibraka Wakil Bali di Istana, Wira Termotivasi Jadi Polisi

NEGARA – Salah satu pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pada upacara bendera di Istana Merdeka, Senin (17/8), merupakan pelajar SMAN 1 Mendoyo. 

I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata, kedua kalinya dipanggil untuk menjadi Paskibraka nasional. Tahun 2019, hanya menjadi cadangan, namun tahun ini menjadi pengerek bendera pusaka.

Putra kedua pasangan pasangan I Gusti Agung Komang Sunarta dan Luh Putu Sunadi, menjadi satu-satunya Paskibraka nasional asal Bali yang dipanggil untuk menjadi paskibraka yang dipanggil lagi untuk upacara tahun 2020.

Posisi siswa kelas XII ini sebagai pengerek bendera. “Tahun 2019 lalu cadangan pengibar bendera,” kata I Gusti Agung Komang Sunarta, orang tua Gung Wira, Senin (17/8).

Menurut pemangku Pura Taman Beji Dhang Kahyangan Rambut Siwi ini, putranya termotivasi menjadi Paskibraka tidak lepas dari cita-cita sejak kecil.

Yakni, menjadi seorang anggota polisi. Gung Wira ingin masuk Akademi Kepolisian (Akpol) setelah lulus dari SMA nanti.

Cita-cita menjadi polisi ini, karena salah satu anggota keluarganya menjadi polisi sehingga Wira ingin menjadi anggota polisi.

“Dari kecil selalu bilang mau masuk Akpol,” ungkap warga Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo ini.

Demi meraih cita-citanya tersebut, Wira giat berlatih hingga terpilih menjadi salah satu Paskibraka yang lolos tingkat nasional mewakili Bali pada tahun 2019 lalu.

Pada tahun ini, karena Pandemi Covid-19, tidak ada seleksi Paskibraka lagi, tapi Wira  sebagai purna Paskibraka dipanggil lagi sebagai salah satu Paskibraka dari delapan orang yang dipilih dari seluruh Indonesia.

“Saya bangga, anak saya dipilih lagi menjadi Paskibraka,” ungkapnya. Setelah ditunjuk sebagai salah satu Paskibraka nasional, Wira rutin melaksanakan ibadah setiap hari agar selalu diberikan kesehatan dan sukses saat mengemban tugas sebagai Paskibraka.

Untuk mempersiapkan kesiapan fisik, Wira rutin berlatih. “Latihan dan beribadah rutin dilakukan,” ungkapnya.

I Gusti Agung Komang Sunarta, bersyukur Wira menjadi anak yang patuh kepada orang tua. Pendidikan moral dan kedisiplinan selalu diterapkan di keluarganya, termasuk pada Wira.

Bahkan salah satu kegiatan rutin ketika di rumah menyapu halaman, meski hanya menyapu halaman hal tersebut sebagai salah satu bentuk kepatuhan anak pada orang tuanya.

“Selalu mengikuti ketika disuruh orang tua, tidak pernah menolak,” tegasnya. Sebelum berangkat pemusatan latihan bulan Juli lalu, Wira sempat bertemu dengan Bupati Jembrana I Putu Artha.

Waktu itu, bupati mengapresiasi adanya siswa SMA di Jembrana yang lolos mewakili Bali sebagai Paskibraka Nasional.

Bupati Putu Artha berharap lolosnya Wira ke Paskibraka nasional, bisa memotivasi siswa lainnya. “Ini harus jadi contoh yang baik bagi siswa dan siswi lain untuk terus berkarya dan memperkenalkan Jembrana lewat prestasi,” terangnya. 

NEGARA – Salah satu pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pada upacara bendera di Istana Merdeka, Senin (17/8), merupakan pelajar SMAN 1 Mendoyo. 

I Gusti Agung Bagus Kade Sanggra Wira Adhinata, kedua kalinya dipanggil untuk menjadi Paskibraka nasional. Tahun 2019, hanya menjadi cadangan, namun tahun ini menjadi pengerek bendera pusaka.

Putra kedua pasangan pasangan I Gusti Agung Komang Sunarta dan Luh Putu Sunadi, menjadi satu-satunya Paskibraka nasional asal Bali yang dipanggil untuk menjadi paskibraka yang dipanggil lagi untuk upacara tahun 2020.

Posisi siswa kelas XII ini sebagai pengerek bendera. “Tahun 2019 lalu cadangan pengibar bendera,” kata I Gusti Agung Komang Sunarta, orang tua Gung Wira, Senin (17/8).

Menurut pemangku Pura Taman Beji Dhang Kahyangan Rambut Siwi ini, putranya termotivasi menjadi Paskibraka tidak lepas dari cita-cita sejak kecil.

Yakni, menjadi seorang anggota polisi. Gung Wira ingin masuk Akademi Kepolisian (Akpol) setelah lulus dari SMA nanti.

Cita-cita menjadi polisi ini, karena salah satu anggota keluarganya menjadi polisi sehingga Wira ingin menjadi anggota polisi.

“Dari kecil selalu bilang mau masuk Akpol,” ungkap warga Desa Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo ini.

Demi meraih cita-citanya tersebut, Wira giat berlatih hingga terpilih menjadi salah satu Paskibraka yang lolos tingkat nasional mewakili Bali pada tahun 2019 lalu.

Pada tahun ini, karena Pandemi Covid-19, tidak ada seleksi Paskibraka lagi, tapi Wira  sebagai purna Paskibraka dipanggil lagi sebagai salah satu Paskibraka dari delapan orang yang dipilih dari seluruh Indonesia.

“Saya bangga, anak saya dipilih lagi menjadi Paskibraka,” ungkapnya. Setelah ditunjuk sebagai salah satu Paskibraka nasional, Wira rutin melaksanakan ibadah setiap hari agar selalu diberikan kesehatan dan sukses saat mengemban tugas sebagai Paskibraka.

Untuk mempersiapkan kesiapan fisik, Wira rutin berlatih. “Latihan dan beribadah rutin dilakukan,” ungkapnya.

I Gusti Agung Komang Sunarta, bersyukur Wira menjadi anak yang patuh kepada orang tua. Pendidikan moral dan kedisiplinan selalu diterapkan di keluarganya, termasuk pada Wira.

Bahkan salah satu kegiatan rutin ketika di rumah menyapu halaman, meski hanya menyapu halaman hal tersebut sebagai salah satu bentuk kepatuhan anak pada orang tuanya.

“Selalu mengikuti ketika disuruh orang tua, tidak pernah menolak,” tegasnya. Sebelum berangkat pemusatan latihan bulan Juli lalu, Wira sempat bertemu dengan Bupati Jembrana I Putu Artha.

Waktu itu, bupati mengapresiasi adanya siswa SMA di Jembrana yang lolos mewakili Bali sebagai Paskibraka Nasional.

Bupati Putu Artha berharap lolosnya Wira ke Paskibraka nasional, bisa memotivasi siswa lainnya. “Ini harus jadi contoh yang baik bagi siswa dan siswi lain untuk terus berkarya dan memperkenalkan Jembrana lewat prestasi,” terangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/