33.9 C
Jakarta
24 November 2024, 17:01 PM WIB

Interaksi Terbuka, Gugus Tugas Kesulitan Telusuri Klaster Undiksha

SINGARAJA – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menjadi klaster penularan baru covid-19 di Kabupaten Buleleng.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, mencatat ada 8 tambahan kasus terkonfirmasi positif baru yang bersumber di lingkungan kampus.

Total ada 10 orang pegawai dan dosen yang terkonfirmasi positif covid. Seorang diantaranya merupakan guru besar di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Undiksha, yang dinyatakan meninggal dunia.

Sekretaris GTPP Buleleng Covid-19 Buleleng Gede Suyasa menyatakan, saat ini gugus tugas tengah melakukan penelusuran di Undiksha.

Mengingat kemunculan kasus di lembaga pendidikan tinggi itu, langsung memicu kemunculan klaster. Proses penelusuran itu, diakui Suyasa, akan berjalan dengan cukup rumit.

Sebab selama masa tatanan kehidupan baru, interaksi cukup terbuka. “Apakah sumbernya dari pegawai yang minggu lalu positif? Tidak juga.

Mungkin juga pasien yang lain kontak dengan orang lain. Guru besar ini juga cukup aktif beraktifitas, dan sempat dengan kontak orang lain.

Hanya memang Ibu Profesor ini punya penyakit penyerta, sehingga dampaknya lebih berbahaya. Sedangkan pegawai dan dosen yang lain nggak punya, sehingga tidak bergejala,” jelasnya.

Lantaran sudah menjadi sebuah klaster penularan, kini aktifitas di Undiksha dihentikan untuk sementara waktu.

Rektor Undiksha Prof. I Nyoman Jampel telah mengumumkan bahwa seluruh aktifitas di Undiksha, berikut seluruh unit kerja di bawahnya, menerapkan aktifitas bekerja dari rumah.

Tidak ada lagi yang beraktifitas ke kampus. Kegiatan di kampus dilakukan secara terbatas. Hanya staf yang ditunjuk saja, yang boleh datang ke kampus.

Kebijakan itu berlaku hingga Jumat (28/8) pekan depan. Kebijakan itu bisa saja diperpanjang, sesuai kebijakan dari pihak rektorat.

Sekadar diketahui, saat ini secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Buleleng mencapai 242 kasus.

Dari 242 kasus itu, sebanyak 158 orang telah dinyatakan sembuh dan 3 orang lainnya meninggal dunia. Kini masih ada 81 orang yang masih menjalani perawatan.

Dari 81 orang yang dirawat, sebanyak 51 orang diizinkan menjalani isolasi mandiri. Sementara 30 lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.

Tingginya angka kasus, membuat Buleleng kini berada dalam zona oranye atau daerah penularan resiko sedang.

SINGARAJA – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menjadi klaster penularan baru covid-19 di Kabupaten Buleleng.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, mencatat ada 8 tambahan kasus terkonfirmasi positif baru yang bersumber di lingkungan kampus.

Total ada 10 orang pegawai dan dosen yang terkonfirmasi positif covid. Seorang diantaranya merupakan guru besar di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Undiksha, yang dinyatakan meninggal dunia.

Sekretaris GTPP Buleleng Covid-19 Buleleng Gede Suyasa menyatakan, saat ini gugus tugas tengah melakukan penelusuran di Undiksha.

Mengingat kemunculan kasus di lembaga pendidikan tinggi itu, langsung memicu kemunculan klaster. Proses penelusuran itu, diakui Suyasa, akan berjalan dengan cukup rumit.

Sebab selama masa tatanan kehidupan baru, interaksi cukup terbuka. “Apakah sumbernya dari pegawai yang minggu lalu positif? Tidak juga.

Mungkin juga pasien yang lain kontak dengan orang lain. Guru besar ini juga cukup aktif beraktifitas, dan sempat dengan kontak orang lain.

Hanya memang Ibu Profesor ini punya penyakit penyerta, sehingga dampaknya lebih berbahaya. Sedangkan pegawai dan dosen yang lain nggak punya, sehingga tidak bergejala,” jelasnya.

Lantaran sudah menjadi sebuah klaster penularan, kini aktifitas di Undiksha dihentikan untuk sementara waktu.

Rektor Undiksha Prof. I Nyoman Jampel telah mengumumkan bahwa seluruh aktifitas di Undiksha, berikut seluruh unit kerja di bawahnya, menerapkan aktifitas bekerja dari rumah.

Tidak ada lagi yang beraktifitas ke kampus. Kegiatan di kampus dilakukan secara terbatas. Hanya staf yang ditunjuk saja, yang boleh datang ke kampus.

Kebijakan itu berlaku hingga Jumat (28/8) pekan depan. Kebijakan itu bisa saja diperpanjang, sesuai kebijakan dari pihak rektorat.

Sekadar diketahui, saat ini secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Buleleng mencapai 242 kasus.

Dari 242 kasus itu, sebanyak 158 orang telah dinyatakan sembuh dan 3 orang lainnya meninggal dunia. Kini masih ada 81 orang yang masih menjalani perawatan.

Dari 81 orang yang dirawat, sebanyak 51 orang diizinkan menjalani isolasi mandiri. Sementara 30 lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.

Tingginya angka kasus, membuat Buleleng kini berada dalam zona oranye atau daerah penularan resiko sedang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/