SINGARAJA – Para penyelam di Kabupaten Buleleng punya cara sendiri dalam memaknai kemerdekaan Indonesia.
Mereka melakukan pengibaran bendera di bawah laut. Pantai Penimbangan menjadi lokasi yang dipilih para penyelam untuk melakukan upacara itu.
Total ada 17 orang penyelam yang dilibatkan dalam pengibaran tersebut. Mereka mengembangkan bendera pada kedalaman 10 meter di bawah permukaan laut.
Para penyelam mengambil posisi tertentu. Ada yang bertugas sebagai pembawa bendera, pemimpin upacara, maupun peserta upacara.
Sejak pukul 08.00 pagi, para penyelam telah melakukan persiapan. Mereka kemudian dipandu menggunakan perahu karet dan perahu nelayan
ke titik yang telah disiapkan. Saat para penyelam berada di bawah air, puluhan orang lainnya juga telah bersiaga di tepi pantai.
Ketua Perkumpulan Penyelam Profesional Bali, Made Wirawan mengatakan, upacara bawah laut itu sudah rutin mereka lakukan setiap tahun.
Upacara pun dilakukan di beberapa titik berbeda, di Provinsi Bali. Untuk tahun ini, Pantai Penimbangan dijadikan sebagai titik utama upacara bawah laut.
Khusus pengibaran di bawah laut, Wirawan menyebut ada 17 orang yang terlibat. Selain itu ada 8 orang yang melakukan upacara dari atas perahu. Sedangkan 45 orang lainnya menyaksikan proses pengibaran bendera dari tepi Pantai Penimbangan.
“Bagi kami komunitas penyelam, ini cara kami merespon kemerdekaan Indonesia. Kami juga melibatkan sejumlah pihak dalam kegiatan ini. Seperti dari Polisi Perairan dan Pokmaswas Penimbangan Lestari,” kata Wirawan.
Lebih lanjut Wirawan mengatakan, dengan pengibaran bendera bawah laut, ia berharap ada dampak promosi potensi yang dirasakan masyarakat setempat.
Terlebih sejak beberapa tahun terakhir, masyarakat di Desa Baktiseraga, sangat getol mengedepankan kelestarian lingkungan pesisir. Termasuk kondisi di bawah laut.