SUKASADA – Aparat pemerintahan di Desa Panji mengusulkan pengembangan wisata tirta di wilayah tersebut. Wilayah hulu Desa Panji cukup kaya dengan air. Namun selama ini air yang melimpah hanya digunakan untuk kebutuhan pertanian saja. Pihak desa pun mengusulkan agar diberikan peluang mengelola potensi wisata tirta di kawasan tersebut.
Potensi wisata tirta itu terletak di wilayah Banjar Dinas Mekar Sari, Desa Panji. Lokasi itu berjarak sekitar 300 meter arah selatan Pura Subak Kedu. Saat ini baru dilakukan penataan sederhana di kawasan itu. Seperti memasang pancuran dan membangun tempat peristirahatan.
Perbekel Panji Made Mangku Ariawan mengatakan, potensi desa sebenarnya cukup besar. “Kami menginginkan agar dikembangkan wisata tirta di sana. Konsepnya river slide. Ini akan memberikan efek domino bagi desa kami,” kata Mangku saat ditemui Jumat (21/8) pagi.
Efek domino yang dimaksud ialah menjaga pertanian. Para petani yang memiliki sawah di kawasan hulu, didorong mengembangkan padi organik secara kontinu. Selain itu beberapa produk lokal desa setempat, seperti jahe merah, dapat dikenalkan pada pengunjung.
Ia juga berkomitmen akan melestarikan hutan di kawasan hulu. Sehingga sumber mata air tetap terjaga. Kendala yang dihadapi kini hanya masalah aksesbilitas.
“Jalannya saja kurang lebar. Kami tidak bisa berbuat banyak, karena ini jalan kabupaten. Kalau memang kabupaten bisa membantu, ini akan memberikan dorongan yang cukup besar,” kata Mangku.
Di sisi lain, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana kemarin langsung melakukan kunjungan ke lokasi tersebut. Agus pun mengakui bahwa potensi Desa Panji mengembangkan wisata tirta sangat besar. Terlebih debit air yang mengalir cukup konstan. Bahkan pada musim kemarau, air masih mengalir dengan deras.
“Saya sarankan bisa dibuat atraksi tubing (semacam arung jeram, tapi dengan ukuran boat lebih kecil). Kalau bisa dibuat wahana rice boom, jadi bisa tubing lewat jalur sawah. Kalau bisa dilakukan, itu sangat luar biasa. Itu akan jadi wisata yang eksklusif,” ujar Agus.
Disinggung soal akses jalan, Agus tak menampik bahwa akses jalan menjadi tantangan yang dihadapi dalam pengembangan atraksi di Desa Panji. Ia berjanji akan memfasilitasi perbaikan serta pelebaran jalan. Sehingga pengunjung memiliki akses yang lebih baik menuju lokasi tersebut.
“Kalau memang serius ini dikembangkan, kami siap memfasilitasi. Kalau analisa saya, untuk infrastruktur jalan butuh sekitar Rp 7 miliar untuk pelebaran dan peningkatan kualitas. Sekarang dari Baktiseraga ke Bhuana Kerta kan akan direhab jalannya tahun ini. Tinggal dari Bhuana Kerta ke atas saja yang harus dilebarkan,” demikian Agus.