DENPASAR – Rencana PSSI menaturalisasi lima pemain muda asal Brasil untuk persiapan Piala Dunia U-20 mendapat kritik bertubi-tubi dari berbagai sudut. Dari Bali, Ida Bagus Mahayasa mengkritik keras rencana tersebut.
Diketahui, PSSI telah memasukkan lima pemain asal Brasil bahkan sudah meneken kontrak jangka panjang dengan tiga klub berbeda. Yakni Pedro Henrique Bartoli Jardim dan Hugo Giherle Correa Grilo menjadi milik Arema FC. Thiago Apolina Pereira dan Maike Henrique Irine Da Lima sudah bersama Persija Jakarta serta Robert Junior Rodrigues Santos sudah berseragam Laskar Sapeh Kerrap — Madura United.
Awalnya, wacana naturalisasi pemain muda asal Negeri Samba ini muncul saat webinar PSSI dengan Menpora Zainudin Amali beberapa waktu lalu. Pihak Manajemen Persija, Arema FC, dan Madura United pun sempat mengatakan bahwa pemain muda Brasil yang ada di klub mereka masing-masing adalah rencana dari PSSI.
Sebaliknya, PSSI mengatakan tidak ada sangkut pautnya dengan pihak mereka. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong juga ikut melontarkan pernyataan bahwa dia tidak akan mencari pemain dari luar Indonesia dan lebih memprioritaskan pemain berdarah Indonesia.
Pelatih Bali United, Stefano Teco Chugurra pun ikut berkomentar mengenai kabar ini. Menurut Teco, dia masih belum tahu mengenai berita ini secara pasti.
“Yang saya tahu soal naturalisasi adalah minimal kerja di Indonesia selama lima tahun,” ucap Teco, Sabtu (22/8/2020).
Meski demikian, dia mendoakan agar Timnas Indonesia muda yang berjuang dalam Piala Dunia U-20 bisa meraih prestasi yang bagus.
“Mudah-mudahan planning dari Coach Timnas dan PSSI yang terbaik untuk Indonesia agar punya hasil bagus di Piala Dunia tahun depan,” jelasnya.