33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:49 PM WIB

RS Klungkung Butuh Perawat Covid-19, Disiapkan Gaji dan Insentif

SEMARAPURA – RSUD Klungkung akhirnya melakukan rekrutmen puluhan tenaga kontrak perawat dan pendukung pelayanan Covid-19. Itu dilakukan karena tenaga perawat dan pendukung pelayanan Covid-19 di RSUD Klungkung yang ada cukup kewalahan untuk menangani pasien suspect dan positif terpapar Covid-19 yang terus bertambah. Saking kewalahannya, pasalnya ada sebanyak 11 perawat yang bertugas di puskemas akhirnya diperbantukan di RSDU Klungkung. 

Direktur RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma, Minggu (23/8) mengungkapkan, seiring meningkatnya jumlah pasien suspect dan positif terpapar Covid-19, RSDU Klungkung tidak hanya harus menambah kapasitas ruang isolasi namun juga tenaga perawat dan pendukung pelayanan Covid-19. Bahkan menurutnya, ada 11 perawat yang bertugas di puskemas akhirnya diperbantukan di RSDU Klungkung karena perawat yang ada sudah tidak mencukupi untuk menangani pasien Covid-19. 

“Jadi kami membutuhkan tenaga kontrak perawat dan pendukung pelayanan Covid-19,” katanya.

Untuk itu, RSUD Klungkung melakukan rekrutmen 30 tenaga kontrak perawat dan 10 tenaga pendukung pelayanan Covid-19. Terkait dengan tenaga pendukung pelayanan Covid-19, minimal pendidikan SMA. 

“Tenaga pendukung pelayanan Covid-19 itu terdiri dari satu petugas administrasi, 4 petugas porter, 2 petugas cleaning service, dan 3 petugas pemulasaraan jenazah,” terangnya.

Adapun pendaftaran rekrutmen akan dilakukan mulai Senin (24/8)-Rabu (26/8). Di mana mereka yang lolos ditargetkan melakukan tanda tangan kontrak 1 September mendatang dengan masa kontrak selama enam bulan.

“Anggaran pengadaan tenaga kontrak ini diambil dari belanja tidak terduga. Untuk besaran anggaran saya tidak hafal. Tetapi untuk gaji perawat itu bersihnya Rp 3 juta sudah. Itu sudah termasuk jaminan kesehatan dan tenaga kerja,” bebernya. 

Selain diberikan gaji, tenaga kontrak yang bertugas diruang isolasi Covid-19 itu juga diupayakan untuk mendapat insentif tenaga medis penanganan Covid-19. 

Bila nanti sudah terekrut, maka 11 perawat puskesmas yang diperbantukan di RSUD Klungkung akan kembali bertugas di puskesmas. Lebih lanjut bila ternyata sebelum enam bulan atau beberapa bulan ke depan ternyata kasus Covid-19 mereda, tenaga kontrak itu tetap akan dipekerjakan untuk merawat pasien non-Covid-19. 

“Kami merekrut hingga 30 perawat, selain untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, juga untuk mengantisipasi adanya perawat yang terkena Covid-19,” tandasnya.

SEMARAPURA – RSUD Klungkung akhirnya melakukan rekrutmen puluhan tenaga kontrak perawat dan pendukung pelayanan Covid-19. Itu dilakukan karena tenaga perawat dan pendukung pelayanan Covid-19 di RSUD Klungkung yang ada cukup kewalahan untuk menangani pasien suspect dan positif terpapar Covid-19 yang terus bertambah. Saking kewalahannya, pasalnya ada sebanyak 11 perawat yang bertugas di puskemas akhirnya diperbantukan di RSDU Klungkung. 

Direktur RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma, Minggu (23/8) mengungkapkan, seiring meningkatnya jumlah pasien suspect dan positif terpapar Covid-19, RSDU Klungkung tidak hanya harus menambah kapasitas ruang isolasi namun juga tenaga perawat dan pendukung pelayanan Covid-19. Bahkan menurutnya, ada 11 perawat yang bertugas di puskemas akhirnya diperbantukan di RSDU Klungkung karena perawat yang ada sudah tidak mencukupi untuk menangani pasien Covid-19. 

“Jadi kami membutuhkan tenaga kontrak perawat dan pendukung pelayanan Covid-19,” katanya.

Untuk itu, RSUD Klungkung melakukan rekrutmen 30 tenaga kontrak perawat dan 10 tenaga pendukung pelayanan Covid-19. Terkait dengan tenaga pendukung pelayanan Covid-19, minimal pendidikan SMA. 

“Tenaga pendukung pelayanan Covid-19 itu terdiri dari satu petugas administrasi, 4 petugas porter, 2 petugas cleaning service, dan 3 petugas pemulasaraan jenazah,” terangnya.

Adapun pendaftaran rekrutmen akan dilakukan mulai Senin (24/8)-Rabu (26/8). Di mana mereka yang lolos ditargetkan melakukan tanda tangan kontrak 1 September mendatang dengan masa kontrak selama enam bulan.

“Anggaran pengadaan tenaga kontrak ini diambil dari belanja tidak terduga. Untuk besaran anggaran saya tidak hafal. Tetapi untuk gaji perawat itu bersihnya Rp 3 juta sudah. Itu sudah termasuk jaminan kesehatan dan tenaga kerja,” bebernya. 

Selain diberikan gaji, tenaga kontrak yang bertugas diruang isolasi Covid-19 itu juga diupayakan untuk mendapat insentif tenaga medis penanganan Covid-19. 

Bila nanti sudah terekrut, maka 11 perawat puskesmas yang diperbantukan di RSUD Klungkung akan kembali bertugas di puskesmas. Lebih lanjut bila ternyata sebelum enam bulan atau beberapa bulan ke depan ternyata kasus Covid-19 mereda, tenaga kontrak itu tetap akan dipekerjakan untuk merawat pasien non-Covid-19. 

“Kami merekrut hingga 30 perawat, selain untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, juga untuk mengantisipasi adanya perawat yang terkena Covid-19,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/