33.3 C
Jakarta
25 November 2024, 14:18 PM WIB

Tingkat Kesembuhan Cetak Rekor Tertinggi, Sehari 22 Pasien Sembuh

SINGARAJA – Sempat mengalami lonjakan kasus, kini kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Buleleng mulai landai.

Pasien yang dinyatakan sembuh dari covid-19 semakin banyak. Kalau toh masih ada kasus terkonfirmasi positif, sebagian besar hanya menjalani masa isolasi mandiri di rumah.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca mengatakan, ada 22 orang pasien yang berhasil sembuh.

Puluhan pasien itu berasal dari Kecamatan Tejakula sebanyak 7 orang, Kecamatan Buleleng 8 orang, Kecamatan Kubutambahan 1 orang,

Kecamatan Sawan 3 orang, Kecamatan Sukasada 1 orang, Kecamatan Banjar 1 orang, dan Kecamatan Gerokgak 1 orang.

Selain itu Suweca juga mengumumkan kemarin ada tambahan 8 kasus di Buleleng. “Tercatat kasus baru dari Kecamatan Tejakula sebanyak 2 orang, Kecamatan Buleleng 5 orang, dan Kecamatan Kubutambahan 1 orang,” imbuhnya.

Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng Gede Suyasa yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan, tingkat kesembuhan pasien di Buleleng sudah menunjukkan trend yang makin baik.

Awalnya tingkat kesembuhan pasien di Buleleng ada di atas angka 90 persen. Belakangan terjadi lonjakan kasus, sehingga persentase kesembuhan pasien melorot di angka 60 persen.

Namun kini tingkat kesembuhan pasien sudah ada pada angka 87,4 persen. “Tapi karena ada skema baru dalam perawatan, kami harus menunggu 14 hari dulu,

baru bisa mendeklarasikan seorang pasien sembuh. Terutama kan bagi pasien asimtomatik (pasien tanpa gejala) dan pasien simtomatik (pasien dengan gejala) ringan,” kata Suyasa.

Kini dengan protokol kesehatan revisi kelima, pasien asimtomatik dan simtomatik ringan, hanya bisa menjalani satu kali uji swab PCR.

Apabila dalam kurun waktu 14 hari sejak swab dinyatakan terkonfirmasi positif pasien tetap tidak menunjukkan gejala, maka ia secara otomatis dinyatakan sembuh dari covid-19.

Hal ini berbeda dengan prosedur perawatan sebelum protokol revisi kelima terbit. “Dulu kan kami bisa tiap hari swab. Kalau hasil swabnya cepat datang, bisa 3 hari atau 4 hari, sehat.

Rata-rata yang tanpa gejala itu kurang dari seminggu lah. Kalau sekarang, harus tunggu 14 hari dulu baru kami berani bilang sembuh,” jelasnya.

Sebenarnya gugus tugas mengusulkan agar pasien asimtomatik dan simtomatik ringan bisa menjalani uji swab lebih dari sekali.

Hanya saja regulasi dalam protokol kesehatan tak memungkinkan hal tersebut. Sehingga swab bagi pasien asimtomatik dan simtomatik ringan hanya bisa dilakukan sekali saja. 

 

SINGARAJA – Sempat mengalami lonjakan kasus, kini kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Buleleng mulai landai.

Pasien yang dinyatakan sembuh dari covid-19 semakin banyak. Kalau toh masih ada kasus terkonfirmasi positif, sebagian besar hanya menjalani masa isolasi mandiri di rumah.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca mengatakan, ada 22 orang pasien yang berhasil sembuh.

Puluhan pasien itu berasal dari Kecamatan Tejakula sebanyak 7 orang, Kecamatan Buleleng 8 orang, Kecamatan Kubutambahan 1 orang,

Kecamatan Sawan 3 orang, Kecamatan Sukasada 1 orang, Kecamatan Banjar 1 orang, dan Kecamatan Gerokgak 1 orang.

Selain itu Suweca juga mengumumkan kemarin ada tambahan 8 kasus di Buleleng. “Tercatat kasus baru dari Kecamatan Tejakula sebanyak 2 orang, Kecamatan Buleleng 5 orang, dan Kecamatan Kubutambahan 1 orang,” imbuhnya.

Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng Gede Suyasa yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan, tingkat kesembuhan pasien di Buleleng sudah menunjukkan trend yang makin baik.

Awalnya tingkat kesembuhan pasien di Buleleng ada di atas angka 90 persen. Belakangan terjadi lonjakan kasus, sehingga persentase kesembuhan pasien melorot di angka 60 persen.

Namun kini tingkat kesembuhan pasien sudah ada pada angka 87,4 persen. “Tapi karena ada skema baru dalam perawatan, kami harus menunggu 14 hari dulu,

baru bisa mendeklarasikan seorang pasien sembuh. Terutama kan bagi pasien asimtomatik (pasien tanpa gejala) dan pasien simtomatik (pasien dengan gejala) ringan,” kata Suyasa.

Kini dengan protokol kesehatan revisi kelima, pasien asimtomatik dan simtomatik ringan, hanya bisa menjalani satu kali uji swab PCR.

Apabila dalam kurun waktu 14 hari sejak swab dinyatakan terkonfirmasi positif pasien tetap tidak menunjukkan gejala, maka ia secara otomatis dinyatakan sembuh dari covid-19.

Hal ini berbeda dengan prosedur perawatan sebelum protokol revisi kelima terbit. “Dulu kan kami bisa tiap hari swab. Kalau hasil swabnya cepat datang, bisa 3 hari atau 4 hari, sehat.

Rata-rata yang tanpa gejala itu kurang dari seminggu lah. Kalau sekarang, harus tunggu 14 hari dulu baru kami berani bilang sembuh,” jelasnya.

Sebenarnya gugus tugas mengusulkan agar pasien asimtomatik dan simtomatik ringan bisa menjalani uji swab lebih dari sekali.

Hanya saja regulasi dalam protokol kesehatan tak memungkinkan hal tersebut. Sehingga swab bagi pasien asimtomatik dan simtomatik ringan hanya bisa dilakukan sekali saja. 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/