27.8 C
Jakarta
22 November 2024, 21:55 PM WIB

Peta PDIP: Pilkada Karangasem Paling Berat, Denpasar-Bangli Rawan Keok

DENPASAR – Ketua Umum DPP PDIP, Megawati mengumumkan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP yang akan bertarung dalam Pilkada di enam daerah di Bali tahun 2020 ini. Dari enam daerah itu, Pilkada Karangasem akan menjadi medan yang paling berat bagi PDIP. Sebab, sudah 15 tahun, jago PDIP tidak pernah menang. Untuk itu, Wayan Koster, gubernur Bali yang juga ketua DPD PDIP Bali akan turun membantu pemenangan di Karangasem.

 

Di Denpasar, PDIP menarungkan petahana I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Sekretaris DPC PDIP Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. Kemudian, Badung, juga  dari petahana I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa. Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta dan I Wayan Diar, Jembrana I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa, serta Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan I Made Edi Wirawan.

Ketua DPD PDIP Provinsi Bali, Wayan Koster mengatakan bahwa rekomendasi yang turun ini sudah diproses dari tahapan bawah DPC, DPD dan DPP. Ia pun meminta semua bekerja sama dan bergotong royong untuk memenangkan pasangan calon yang diusung partai yang berlambang banteng ini. Bahkan, dia meminta bagi kader yang tidak puas untuk menurunkan egonya dan mengikuti perintah ketua umum PDIP. 

Koster pun sudah memetakkan daerah tiga klaster, daerah yang dipastikan menang, atau sangat baik yakni Badung, Tabanan dan Jembrana. Ironisnya, Denpasar masuk dalam klaster  rata-rata yang juga rawan kalah.  Padahal di sana adalah basis PDIP. Begitu juga Kabupaten Bangli, dianggap rawan. Maklum saja, jago PDIP di Bangli akan melawan calon yang cukup kuat yang diusung Golkar dkk. Yakni Made Subrata dan Ngakan Kuta Parwata. Made Subrata, adalah adik Bupati Bangli, I Made Gianyar, yang merupakan kader PDIP. Sedangkan Kuta Parwata adalah mantan kader PDIP.

Kemudian, Koster mengaku bahwa yang agak susah adalah di Karangasem karena elektabilitas petahana, Mas Sumatri yang berpaket dengan I Made Sukerana, sementara ini masih di atas I Gede Dana – Wayan Artha Dipa. 

“Pemetaan astungkara lima kabupaten, Badung Tabanan dan Jembrana itu pemetaan menurut hitungan statistik posisi sangat baik, Denpasar dan  Bangli sedikit di bawah statistik. Pengalaman jumlah Denpasar dan  Bangli kita akan memenangkan pertarungan ini.  Berjuang keras di Karangasem berada di bawah incumbent tidak mustahil bekerja keras kita bisa sehingga bisa memenangkan di kabupaten Karangasem,” kata dia.

Koster mengatakan, dia sudah ditelepon Megawati agar memenangkan kandidat dari PDIP dalam Pilkada di enam kabupaten/ kota tersebut. Untuk itu, di sela-sela kesibukkan menjadi gubernur, Koster berkomitmen ikut turun tangan untuk memenangkan.

Kendati demikian, dia meminta para kader PDIP untuk terus mengingatkan supaya tidak berlebihan sehingga tidak disemprit Bawaslu. Selanjutnya, pada tanggal 4 September nanti enam pasangan calon ini serentak mendaftarkan diri ke KPU daerah masing-masing. Setelah mendaftarkan diri langsung melakukan deklarasi. 

“Kita harus ikuti aturan protokol kesehatan maksimum 50 orang yang diiringi peserta dan deklarasi bupati maupun wali kota dan wakil wali kota  secara serentak lanjut tingkat kecamatan dan desa dengan protokol kesehatan. Kenapa langsung deklarasi? waktu mepet maka kita sudah awal lakukan konsolidasi diawali pendaftaran dan deklarasi,” ucapnya.

DENPASAR – Ketua Umum DPP PDIP, Megawati mengumumkan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP yang akan bertarung dalam Pilkada di enam daerah di Bali tahun 2020 ini. Dari enam daerah itu, Pilkada Karangasem akan menjadi medan yang paling berat bagi PDIP. Sebab, sudah 15 tahun, jago PDIP tidak pernah menang. Untuk itu, Wayan Koster, gubernur Bali yang juga ketua DPD PDIP Bali akan turun membantu pemenangan di Karangasem.

 

Di Denpasar, PDIP menarungkan petahana I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Sekretaris DPC PDIP Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. Kemudian, Badung, juga  dari petahana I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa. Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta dan I Wayan Diar, Jembrana I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa, serta Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan I Made Edi Wirawan.

Ketua DPD PDIP Provinsi Bali, Wayan Koster mengatakan bahwa rekomendasi yang turun ini sudah diproses dari tahapan bawah DPC, DPD dan DPP. Ia pun meminta semua bekerja sama dan bergotong royong untuk memenangkan pasangan calon yang diusung partai yang berlambang banteng ini. Bahkan, dia meminta bagi kader yang tidak puas untuk menurunkan egonya dan mengikuti perintah ketua umum PDIP. 

Koster pun sudah memetakkan daerah tiga klaster, daerah yang dipastikan menang, atau sangat baik yakni Badung, Tabanan dan Jembrana. Ironisnya, Denpasar masuk dalam klaster  rata-rata yang juga rawan kalah.  Padahal di sana adalah basis PDIP. Begitu juga Kabupaten Bangli, dianggap rawan. Maklum saja, jago PDIP di Bangli akan melawan calon yang cukup kuat yang diusung Golkar dkk. Yakni Made Subrata dan Ngakan Kuta Parwata. Made Subrata, adalah adik Bupati Bangli, I Made Gianyar, yang merupakan kader PDIP. Sedangkan Kuta Parwata adalah mantan kader PDIP.

Kemudian, Koster mengaku bahwa yang agak susah adalah di Karangasem karena elektabilitas petahana, Mas Sumatri yang berpaket dengan I Made Sukerana, sementara ini masih di atas I Gede Dana – Wayan Artha Dipa. 

“Pemetaan astungkara lima kabupaten, Badung Tabanan dan Jembrana itu pemetaan menurut hitungan statistik posisi sangat baik, Denpasar dan  Bangli sedikit di bawah statistik. Pengalaman jumlah Denpasar dan  Bangli kita akan memenangkan pertarungan ini.  Berjuang keras di Karangasem berada di bawah incumbent tidak mustahil bekerja keras kita bisa sehingga bisa memenangkan di kabupaten Karangasem,” kata dia.

Koster mengatakan, dia sudah ditelepon Megawati agar memenangkan kandidat dari PDIP dalam Pilkada di enam kabupaten/ kota tersebut. Untuk itu, di sela-sela kesibukkan menjadi gubernur, Koster berkomitmen ikut turun tangan untuk memenangkan.

Kendati demikian, dia meminta para kader PDIP untuk terus mengingatkan supaya tidak berlebihan sehingga tidak disemprit Bawaslu. Selanjutnya, pada tanggal 4 September nanti enam pasangan calon ini serentak mendaftarkan diri ke KPU daerah masing-masing. Setelah mendaftarkan diri langsung melakukan deklarasi. 

“Kita harus ikuti aturan protokol kesehatan maksimum 50 orang yang diiringi peserta dan deklarasi bupati maupun wali kota dan wakil wali kota  secara serentak lanjut tingkat kecamatan dan desa dengan protokol kesehatan. Kenapa langsung deklarasi? waktu mepet maka kita sudah awal lakukan konsolidasi diawali pendaftaran dan deklarasi,” ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/