33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:53 PM WIB

TEGAS! Diusung 6 Partai, Mas Sumatri Minta Koster Tak Ikut Intervensi

DENPASAR –  Calon Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem, I Made Sukerana, tampaknya, punya kans memenangkan Pilkada 2020.

Selain diusung enam partai, Sumatri dengan tegas meminta Ketua DPD PDIP Bali yang juga Gubernur Bali untuk tidak ikut mengintervensi jalannya Pilkada Karangasem.

Sebagai catatan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menambah amunisi paket Sumatri dan Sukerana (Massker) untuk memenangkan pertarungan di Pilkada Karangasem 19 Desember mendatang.

 Sumatri menerima rekomendasi dari PKS kemarin kemarin  (29/8) dan diserahkan langsung oleh Ketua DPW PKS Bali, Hilmun Nabi.

Sumatri saat diwawancarai kemarin optimistis bisa memenangkan Pilkada Karangasem 19 Desember mendatang.

“Yang pertama atas nama pribadi mengucapkan terima kasih kepada jajaran PKS dari pusat dan DPD PKS Karangasem dengan bergabungnya

PKS dengan Nasdem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan Perindo. Dengan enam partai saya memiliki keyakinan saya pasti menang.

Bergabungnya PKS membuat kemenangan yang sempurna membuat saya sebagai bupati periode kedua di Karangasem perempuan pertama,” ucap Sumatri.

Sayangnya, Politisi Nasdem ini tidak menggubris hengkangnya Hanura dari partai pengusung Massker. Ia hanya menyebut bahwa ini dinamika politik yang mudah berubah.

Menariknya, saat ditanya terkait pernyataan  Ketua PDIP Bali Wayan Koster susah calon PDIP  menang di Karangasem,  

Mas Sumatri meminta Wayan Koster yang punya kapasitas sebagai Gubernur Bali untuk tidak ikut intervensi pada Pilkada Karangasem.

Ia meminta supaya hajatan demokrasi berjalan dengan kondusif.  Secara implisit Sumatri menyebut pelangi cukup indah, artinya  bahwa tidak semua pimpinan daerah harus dari partai merah.

“Ya, saya mohonlah pak gubernur untuk Karangasem kondusif pelangi cukup indah alangkah indahnya kita kondusif tidak ada intervensi sebagai pimpinan menjaga dengan baik,” cetusnya.  

Sementara itu, Ketua DPW PKS Bali, Hilmun Nabi mengatakan masuknya PKS adalah sebuah pengakuan adanya keberagaman. Tidak hanya satu suku dan agama tapi menghargai pluralisme.

“ Ini bentuk pengakuan keberagaman di masyarakat, artinya bisa jadi kami interpretasi, tidak hanya satu agama berbagai suku ini bisa terbangun dari timur Bali bahwa merangkul semua latar belakang,” ucapnya.

DENPASAR –  Calon Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem, I Made Sukerana, tampaknya, punya kans memenangkan Pilkada 2020.

Selain diusung enam partai, Sumatri dengan tegas meminta Ketua DPD PDIP Bali yang juga Gubernur Bali untuk tidak ikut mengintervensi jalannya Pilkada Karangasem.

Sebagai catatan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menambah amunisi paket Sumatri dan Sukerana (Massker) untuk memenangkan pertarungan di Pilkada Karangasem 19 Desember mendatang.

 Sumatri menerima rekomendasi dari PKS kemarin kemarin  (29/8) dan diserahkan langsung oleh Ketua DPW PKS Bali, Hilmun Nabi.

Sumatri saat diwawancarai kemarin optimistis bisa memenangkan Pilkada Karangasem 19 Desember mendatang.

“Yang pertama atas nama pribadi mengucapkan terima kasih kepada jajaran PKS dari pusat dan DPD PKS Karangasem dengan bergabungnya

PKS dengan Nasdem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan Perindo. Dengan enam partai saya memiliki keyakinan saya pasti menang.

Bergabungnya PKS membuat kemenangan yang sempurna membuat saya sebagai bupati periode kedua di Karangasem perempuan pertama,” ucap Sumatri.

Sayangnya, Politisi Nasdem ini tidak menggubris hengkangnya Hanura dari partai pengusung Massker. Ia hanya menyebut bahwa ini dinamika politik yang mudah berubah.

Menariknya, saat ditanya terkait pernyataan  Ketua PDIP Bali Wayan Koster susah calon PDIP  menang di Karangasem,  

Mas Sumatri meminta Wayan Koster yang punya kapasitas sebagai Gubernur Bali untuk tidak ikut intervensi pada Pilkada Karangasem.

Ia meminta supaya hajatan demokrasi berjalan dengan kondusif.  Secara implisit Sumatri menyebut pelangi cukup indah, artinya  bahwa tidak semua pimpinan daerah harus dari partai merah.

“Ya, saya mohonlah pak gubernur untuk Karangasem kondusif pelangi cukup indah alangkah indahnya kita kondusif tidak ada intervensi sebagai pimpinan menjaga dengan baik,” cetusnya.  

Sementara itu, Ketua DPW PKS Bali, Hilmun Nabi mengatakan masuknya PKS adalah sebuah pengakuan adanya keberagaman. Tidak hanya satu suku dan agama tapi menghargai pluralisme.

“ Ini bentuk pengakuan keberagaman di masyarakat, artinya bisa jadi kami interpretasi, tidak hanya satu agama berbagai suku ini bisa terbangun dari timur Bali bahwa merangkul semua latar belakang,” ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/