NEGARA – Seorang bidan yang bertugas di RSU Negara terjangkit Covid-19, Jumat (4/9/2020). Bidan yang bertugas di instalasi gawat darurat tersebut merupakan tenaga kesehatan yang kesebelas terpapar virus sejak pandemi Covid-19 di Jembrana. Namun bidan tersebut tidak terpapar saat menangani pasien, diduga terpapar saat sedang melakukan perjalanan di Denpasar.
Penyebaran virus setelah klaster perkantoran, saat ini mengarah pada klaster tenaga kesehatan. Sejak pandemi terjadi, total sebelas tenaga kesehatan terpapar. Di antaranya empat orang dokter, enam bidan dan satu orang analis.
Padahal seluruh tenaga kesehatan saat bekerja di RSU Negara maupun di puskesmas sudah mendapat alat pelindung diri lengkap dan sesuai dengan standar. Karena itu, kemungkinan terpapar virus dari pasien yang terpapar Covid-19 sangat kecil. Sehingga, jika terpapar virus karena sedang tidak bertugas.
“Bidan ini sebelumnya sempat ke Denpasar,” ujar juru bicara percepatan penanganan Covid-19 I Gusti Agung Putu Arisantha Jumat (4/9/2020).
Salah satu gejala yang dialami bidan tersebut anosmia atau kehilangan kemampuan indera penciuman untuk mencium bau. Gejala ini diidentifikasi sebagai salah satu gejala utama Covid-19.
“Karena merasa ada gejala Covid-19 langsung swab dan hasilnya positif,” jelasnya.
Salah satu bidan yang terkonfirmasi positif, salah satu dari empat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 kemarin. Selain bidan, salah satu keluarga bidan yang bertugas di Puskesmas I Negara juga positif, sehingga dari bidan tersebut hasil tracing sudah terlacak empat orang terkonfirmasi positif.
“Semua anggota keluarga,” imbuhnya.
Selain keluarga bidan, seorang pegawai negeri sipil (PNS) di kantor Camat Mendoyo terkonfirmasi positif. PNS yang menjabat kasi tersebut diduga terpapar virus saat bepergian ke luar Jembrana. Tambahan kasus keempat, warga Yehembang yang sebelumnya sempat bepergian ke Denpasar, beberapa hari kemudian demam dan hasil swab positif.