DENPASAR – Pernyataan mengejutkan datang dari Roberto Hutabarat, mantan aktivis 98 yang ikut menggulingkan pemeritahan Orde Baru yang berkuasa 32 tahun di Indonesia.
Dia mengaku front man Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina alias JRX SID merupakan seorang aktivis yang terlibat langsung di barisan mahasiswa dalam upaya menggulingkan rezim Suharto.
Pernyataan itu diungkap Roberto Soeharto saat diskusi publik bertajuk Kebebasan Berpendapat Adalah Hak Setiap Warga Negara Serta Bahaya Pasal Pidana UU ITE yang digelar di Kubu Kopi, Denpasar, Sabtu (4/9) kemarin.
Roberto mengatakan bahwa pernyataan itu yang dia lontarkan tidak “asal bicara”. Beberapa rekan aktivis mereka juga memberikan kesaksian yang sama terkait keberadaan JRX di barisan mahasiswa saat menumbangkan Orde Baru.
Roberto menampik beberapa informasi yang menyebut bahwa saat 1998 itu pria bernama asli I Gede Ari Astina tersebut masih duduk di bangku pelajar.
“Saat tahun 1998, I Gede Ari Astina atau JRX bukan pelajar. Tetapi dia sudah mahasiswa. Dan, dia adalah bagian dari aktivis 98.
Karena salah satu teman kami yang berada pada garda terdepan saat 98 menyampaikan ke saya kesaksiannya,” kata Roberto.
Dijelaskannya bahwa Maret 1998 itu, Universitaa Udayana menjadi salah satu Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) yang menggalang aksi 1998.
“Salah satu kawan aktivis 98 menghubungi JRX yang saat itu sudah menjadi mahasiswa Undiknas. Itu Maret 98. Ada kesaksiannya. Jadi yang mau saya tegaskan adalah JRX Ini bagian dari aktivis 98 yang independen,” tambah Roberto.
Saat itu, kata Roberto, JRX SID ikut sebagai basis masa. Dia menjadi salah satu mahasiswa yang menumbangkan rezim Suharto.
Sepengetahuan Roberto, saat itu band milik JRX, yakni Superman Is Dead (JRX) juga sudah mulai aktif dalam beberapa panggung di kampus-kampus di Bali
“Dan saat itu, saya juga masih ingat bahwa Band Superman Is Dead sejak tahun 1997 sudah aktif menggelar beberapa konser musik seperti di Universitas Udayana.
Beberapa kawan sudah mengonfirmasi bahwa benar JRX sudah terlibat di 1998 dan bahkan dia membuat selogan plesetan soal Soeharto. Karena zaman dulu siapa yang berani ngomong soal Soeharto akan dihilangkan,”tandasnya.