DENPASAR – Kasus Covid-19 di Bali kian mengkhawatirkan. Hari Kamis kemarin (9/9) penambahan kasus 174 dan yang meninggal terus bertambah 14 orang. Utusan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pun turun ke Bali.
Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, AAGN Ari Dwipayana yang dikirim sebagai utusan tiba di Bali dan melakukan pertemuan ke Universitas Udayana (UNUD) dan RS Sanglah.
Ary menyerap aspirasi dari Rektor Universitas Udayana (UNUD), Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi Sp.S (K), Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Informasi yang juga Ketua Satgas Covid-19, Prof Dr I.B Wyasa Putra SH MH didampingi civitas akademika UNUD untuk membahas perkembangan penanganan Covid-19 di Provinsi Bali.
Mengawali pertemuan, Ari Dwipayana menyampaikan beberapa perkembangan terbaru penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah pusat, baik penanganan kesehatan maupun ekonomi.
Dalam pertemuan Raka Sudewi menyampaikan berbagai masukan yang diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan penanganan Covid-19 baik di Provinsi Bali maupun nasional.
Menurut Ari, masukan dari pihak Unud terkait peningkatan jumlah tes swab sangat penting karena keseriusan dalam melakukan tes swab atau PCR akan berdampak pada meningkatnya kepercayaan masyarakat dan dunia internasional kepada Bali yang merupakan barometer keberhasilan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Selain itu dalam Sidang Paripurna Kabinet, Senin, 6 September 2020 yang lalu, Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan untuk mengatasi ketimpangan kapasitas melakukan testing antardaerah. Sebelumnya, Presiden juga telah meningkatkan target pengujian PCR dari 20 ribu menjadi 30 ribu per hari.
Ari Dwipayana mengapresiasi masukan-masukan konstruktif yang disampaikan pihak Unud dan berjanji akan menindaklanjuti beberapa hal penting, di antaranya terkait peningkatan jumlah tes PCR untuk mengetahui peta sebaran covid secara lebih akurat.