DENPASAR – Pasien positif Covid-19 yang terus bertambah tiap hari membuat daya dukung rumah sakit di Bali kian terbatas.
Betapa tidak, hampir semua ruang isolasi rumah sakit rujukan Covid-19 penuh pasien. Salah satunya di rumah sakit milik Pemkot Denpasar: RS Wangaya.
Bahkan, Kadiskes Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan, okupansi ruang isolasi untuk pasien Covid di Bali sudah mencapai 80 persen dari total 1.024 kamar isolasi.
“Kami cek ke RSUD Wangaya tingkat keterisian ruang isolasi di RS Wangaya sudah 99 persen, nyaris penuh dan waktu ini sempat penuh. Saat ini hanya tersedia 1, (atau) 2 ruangan lagi,” kata Jubir GTPP C-Covid-19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai.
Hal serupa dilontarkan Kepala Instalasi Gawat Darurat ES Wangaya Darmayuda. Menurutnya, saat penutupan dilakukan, ada enam pasien yang belum dapat kamar.
Parahnya enam pasien tersebut, empatnya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan dua lagi suspect. Sehingga mereka dirawat di dalam IGD.
Karena itu pihak IGD melakukan penutupan supaya tidak ada yang tertular. “Karena itu pelayanan pasien lain dilakukan di depan IGD dahulu,” ucap Darmayuda.
Menurutnya, pasien membludak terjadi sejak satu bulan lalu. Tetapi, dua minggu terakhir sudah mulai banyak. Namun, Darmayuda mengaku kondisi terakhir sudah mulai membaik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menyatakan, jumlah ruang isolasi di Bali ada sebanyak 1.025 kamar.
Sementara yang terpakai sebanyak 818. Tersisa 207 ruang isolasi. “Jadi, okupansi sal isolasi sudah mencapai 80 persen,” bebernya.
Menurut dr. Suarjaya, jumlah tersebut akan terus ditambah dan ke sejumlah rumah sakit di Bali.