DENPASAR – Dua pekan usai memberlakukan lockdown, PN Denpasar kembali membuka layanan sejak awal pekan.
Untuk memastikan PN Denpasar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, kemarin (11/9) diadakan rapid test massal.
Pesertanya adalah hakim, pegawai, pengacara, wartawan, hingga penjaga kantin. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk mengetahui hasil tes, apakah reaktif atau nonreaktif.
Tes tidak berbayar itu kerja sama dengan Pangkalan TNI Angakatan Udara IG Ngurah Rai. Ada empat meja yang disediakan petugas medis. Total ada 184 orang yang ikut tes.
“Dari 184 yang ikut rapid test, sepuluh orang reaktif,” ungkap Ketua PN Denpasar, Soebandi diwawancarai disela-sela rapid test.
Dijelaskan Soebandi, bagi mereka yang reaktif tanpa gejala akan diberikan kesempatan isolasi mandiri di rumah dan bekerja dari rumah.
Sedangkan mereka yang reaktif dengan gejala akan langsung dites swab. “Ini tujuannya agar PN Denpasar memutus mata rantai Covid-19.
Makanya, teman wartawan yang biasa meliput di sini juga kami undang. Termasuk penjaga kantin,” imbuh Soebandi.
Ke depan rapid test ini akan dilakukan secara berkala. Hal itu sesuai instruksi dari Mahkamah Agung (MA). Periode sebelumnya PN Denpasar bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali.