32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:16 PM WIB

Ubung Turun Kasta, Bus AKAP Pindah ke Terminal Mengwi, Stop Main Mata

RadarBali.com – Dua hari lagi, bus Antar Kota dan Provinsi (AKAP) akan tidak lagi beroperasi di Terminal      Ubung, Jalan Cokroaminoto, Denpasar.

Tapi, di sisi lain, ketika bus  tersebut tak mangkal lagi, ternyata menyimpan permasalahan lain. Sebab,  pendapatan Kota Denpasar akan menurun.

Selain itu, memberatkan masyarakat  karena itu harus  berapa kali ganti angkutan untuk menuju Terminal Mengwi.

Ketua Komisi III  DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi memiliki ketakutan saat  pelarangan ini sudah berjalan, sebab yang terjadi bisa tidak sesuai yang diinginkan.

Melainkan akan terjadi pelanggaran. Menurutnya, kemungkinan bus AKAP akan main “kucing-kucingan”. Pasalnya, kata dia, semua gudang bus AKAP berada di wilayah Denpasar.

Untuk Terminal  Mengwi sangat jauh, sehingga, kemungkinan terjadi bus tersebut akan main “kucing-kucingan” menaikkan penumpang dari kantornya dan itu adalah tindakan ilegal.

“Penumpang kan mintanya  mudah. Bus AKAP gudangnya ada di Denpasar. Sedangkan penumpang kebanyakan menuju Denpasar. Penumpang tidak mungkin langsung naik ke Mengwi. 

Bus AKAP bisa jadi akan menaikkan penumpang di gudangnya. Saya merasa kasihan dengan sistem sekarang. Bisa-bisa transportasi darat akan mati suri,” ungkap Eko.

Politisi PDIP ini mengatakan penumpang akan berpikir ulang ketika harus berapa kali ganti mobil ketika ke Terminal Mengwi.

Selain itu juga, jika sampai bus menaikkan di gudangnya, hal yang paling ditakutkan terminal akan sepi. Tidak hanya itu juga, menurut Eko, jika penumpang memiliki langsung ke kantor keamanan belum tentu terjamin.

Eko berharap petugas terkait harus terus mengawasi sistem baru ini. Harus terus mengontrol jangan sampai ada pelanggaran.

Di sisi lain juga, pria yang menjabat sebagai Ketua Tim V Penjaringan DPC PDIP Denpasar ini, berharap untuk Pemerintah Kota Denpasar dan dewan harus duduk bersama dalam menentukan nasib terminal Ubung ini

Sebab, setelah ditinggal oleh bus AKAP, pendapatan dari Terminal  Ubung akan menurun drastis. Karena itu, Pemkot Denpasar harus berpikir keras untuk menghidupkan kembali Terminal  Ubung dan juga bisa bermanfaat untuk masyarakat.

Kepala UPT terminal  Ubung, AA Eka Putra mengaku tidak bisa berbuat banyak karena ini sudah keputusan pusat.

Pihaknya hanya bisa menyosialisasikan ke perusahaan Oto (PO) bus agar bisa mensterilkan terminal  Ubung dari bus AKAP.

Mulai hari ini pihaknya akan memasang spanduk untuk pelarangan bus AKAP. Bagaimana dengan kelanjutan Terminal Ubung?

Agung Eka mengaku belum ada rencana dan belum terpikirkan. Pihaknya, mengaku hanya mengikuti instruksi saja .

“Belum ada. Kami kan hanya mengikuti aturan dari Balai Transportasi Darat saja. Besok (hari ini, red) akan dipasang spanduk pelarangan untuk bus AKAP dan akan juga diumumkan ke media,” kata Agung Eka.

 

RadarBali.com – Dua hari lagi, bus Antar Kota dan Provinsi (AKAP) akan tidak lagi beroperasi di Terminal      Ubung, Jalan Cokroaminoto, Denpasar.

Tapi, di sisi lain, ketika bus  tersebut tak mangkal lagi, ternyata menyimpan permasalahan lain. Sebab,  pendapatan Kota Denpasar akan menurun.

Selain itu, memberatkan masyarakat  karena itu harus  berapa kali ganti angkutan untuk menuju Terminal Mengwi.

Ketua Komisi III  DPRD Kota Denpasar, Eko Supriadi memiliki ketakutan saat  pelarangan ini sudah berjalan, sebab yang terjadi bisa tidak sesuai yang diinginkan.

Melainkan akan terjadi pelanggaran. Menurutnya, kemungkinan bus AKAP akan main “kucing-kucingan”. Pasalnya, kata dia, semua gudang bus AKAP berada di wilayah Denpasar.

Untuk Terminal  Mengwi sangat jauh, sehingga, kemungkinan terjadi bus tersebut akan main “kucing-kucingan” menaikkan penumpang dari kantornya dan itu adalah tindakan ilegal.

“Penumpang kan mintanya  mudah. Bus AKAP gudangnya ada di Denpasar. Sedangkan penumpang kebanyakan menuju Denpasar. Penumpang tidak mungkin langsung naik ke Mengwi. 

Bus AKAP bisa jadi akan menaikkan penumpang di gudangnya. Saya merasa kasihan dengan sistem sekarang. Bisa-bisa transportasi darat akan mati suri,” ungkap Eko.

Politisi PDIP ini mengatakan penumpang akan berpikir ulang ketika harus berapa kali ganti mobil ketika ke Terminal Mengwi.

Selain itu juga, jika sampai bus menaikkan di gudangnya, hal yang paling ditakutkan terminal akan sepi. Tidak hanya itu juga, menurut Eko, jika penumpang memiliki langsung ke kantor keamanan belum tentu terjamin.

Eko berharap petugas terkait harus terus mengawasi sistem baru ini. Harus terus mengontrol jangan sampai ada pelanggaran.

Di sisi lain juga, pria yang menjabat sebagai Ketua Tim V Penjaringan DPC PDIP Denpasar ini, berharap untuk Pemerintah Kota Denpasar dan dewan harus duduk bersama dalam menentukan nasib terminal Ubung ini

Sebab, setelah ditinggal oleh bus AKAP, pendapatan dari Terminal  Ubung akan menurun drastis. Karena itu, Pemkot Denpasar harus berpikir keras untuk menghidupkan kembali Terminal  Ubung dan juga bisa bermanfaat untuk masyarakat.

Kepala UPT terminal  Ubung, AA Eka Putra mengaku tidak bisa berbuat banyak karena ini sudah keputusan pusat.

Pihaknya hanya bisa menyosialisasikan ke perusahaan Oto (PO) bus agar bisa mensterilkan terminal  Ubung dari bus AKAP.

Mulai hari ini pihaknya akan memasang spanduk untuk pelarangan bus AKAP. Bagaimana dengan kelanjutan Terminal Ubung?

Agung Eka mengaku belum ada rencana dan belum terpikirkan. Pihaknya, mengaku hanya mengikuti instruksi saja .

“Belum ada. Kami kan hanya mengikuti aturan dari Balai Transportasi Darat saja. Besok (hari ini, red) akan dipasang spanduk pelarangan untuk bus AKAP dan akan juga diumumkan ke media,” kata Agung Eka.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/