AMLAPURA – Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri ternyata diam-diam ingin menenuki dunia spiritual selepas berkarir di dunia politik.
“Ya, nanti kedepanlah,” ujar Bupati Mas Sumatri. Dalam waktu dekat ini dirinya ingin fokus terlebih dulu di politik untuk bisa lolos menjadi Bupati Karangasem periode kedua.
Mas Sumatri sendiri awalnya mengaku tidak punya cita-cita menjadi bupati. Pada waktu masih muda cita-citanya adalah menjadi guru.
Namun, seteleh menikah dengan pengusaha I Gusti Made Tusan, cita-cita menjadi guru malah tidak di respons. Bahkan, tidak mendapat restu dari sang suami.
“Gusti Aji bilang kalau saya menjadi guru akan mengambil jatah atau hak orang lain,” ujar Bupati Mas Sumatri. Karena itu awalnya dia fokus mengurus usaha bersama suami.
Kemudian mulai tertarik terjun ke politik dengan maju sebagai anggota DPRD Karangasem dan berhasil lolos. Dari sana kemudian muncul gagasan untuk maju sebagai Bupati Karangasem.
Akhirnya memutuskan maju dengan berpasangan dengan I Wayan Artha Dipa dan berhasil menjadi orang nomor satu di Bumi lahar.
Kali ini dia kembali bertekad maju untuk kedua kalinya. Dengan tujuan untuk melanjutkan perjuangan dan pengabdian yang belum kelar.
Ditanya apa saja kesulitan menjadi bupati pada tahap tahap awal, Bupati Mas Sumatri mengakui tidak ada kesulitan yang dirasakan.
Semua sudah ada alurnya, tinggal menjalankan saja. Yang penting dijalankan dengan ikhlas dan jujur tidak ada yang dirasakan sulit.
Bupati Mas Sumatri mengatakan untuk menjadi bupati atau peminpin diperlukan tiga hal atau tiga O. O pertama adalah otak, kedua ongkos dan ketiga otot.
Sementara tantangan terbesar dalam kehidupan adalah diri sendiri, yakni mengendalikan diri agar tidak momo atau rakus.
Kedepan dirinya punya keinginan untuk menekuni spiritual atau sulinggih menjadi pendeta. Dengan menjadi sulinggih bisa memberikan pelayanan kepada umat.
Namun demikian, untuk jangka pendek sekarang ini tetap fokus di politik. Selain fokus merebut Karangasem untuk satu periode lagi, dia masih ingin mengabdi sebagai wakil rakyat kembali.
Tapi, semua diserahkan kepada Tuhan. Karena semua juga tergantung garis tangan. “Ya harus ikhlas,” ujar Mas Sumatri.
Ditanya soal ide menggunakan nama Massker dalam paketnya dengan Calon Wakil Bupati Made Sukerana diakui kebetulan saja.
Awalnya malah ceplas ceplos, dalam kondisi seperti ini nama Massker cukup familiar kedengaranya. Sehingga akhirnya diputuskan menggunakan nama tersebut.
“Ya, nama Massker saat ini sangat dikenal, karena banyak yang menyebut,” pungkasnya.