27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 23:14 PM WIB

Peluang Bali United Masuk IBL 2021 Besar, Pemain Bali Bisa Pulkam

DENPASAR – Masih belum ada keputusan dari operator Indonesia Basketball League (IBL) terkait dua klub yang berhak ikut ambil bagian dalam IBL 2021.

Tapi ada kabar bahwa peluang Bali United Basketball untuk bisa ikut ambil bagian tahun depan cukup besar.

Apalagi dengan modal yang cukup dari segi materi dan manajemen. Pola pengelolaan tim basket dengan sepak bola kemungkinan akan disamakan agar semakin profesional.

Jika berhasil menjadi bagian dari IBL 2021, bisa menjadi peluang untuk pebasket asal Bali yang berkarier klub lain untuk pulang kampong (pulkam).

Contohnya saja pebasket naturalisasi yang memiliki kampung halaman di Legian, Brandon Jawato.

Berdasar pengamatan sejauh ini, cukup sulit pebasket asal Bali untuk berkarier karena tidak ada tim basket profesional putra yang ada di Pulau Dewata.

Jalan satu-satunya adalah bermain untuk klub yang ada diluar Bali. Pola ini sudah terjadi sejak era Kobatama hingga IBL.

Mantan pebasket nasional Cokorda Raka Satria Wibawa yang diwawancarai beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa pebasket asal Bali yang ada di tim-tim IBL saat ini tidak harus pulang kampung untuk berkarier.

Sebab semua keputusan ada di tangan Manajemen Bali United Basketball untuk menentukan siapa pemain yang harus direkrut termasuk pemilihan pelatih hingga tim ofisial.

“Ini kan klub profesional. Jadi tidak menjadi sebuah keharusan pemain Bali untuk pulang kampung membela klub basket dari daerah asalnya,” ucap Cok Raka.

Pria yang saat ini menjadi abdi negara di Dispora Bali tersebut menambahkan, masih ada cara lain bagi Bali United Basketball untuk merekrut pemain lokal.

Caranya adalah memaksimalkan jalur rookie. Dari regulasi IBL, setiap klub dibolehkan mencari pemain di draft rookie minimal satu pemain dan maksimal tiga pemain.

Untuk rookie bisa saja Manajemen Bali United Basketball mencarinya dari Tim Basket Putra PON Bali. Banyak pemain dari Tim Basket Putra PON Bali yang berkualitas.

Beberapa waktu lalu, Winston Swenjaya bahkan sempat berswafoto dengan agen pesepak bola Gabriel Budi ketika Budi yang menjadi agen dari Stefano Teco Cugurra, M. Rian Firmansyah, hingga Ilija Spasojevic datang ke Bali.

Rookie bisa menjadi opsi meskipun kualitasnya masih dibawah pemain yang sudah “jadi”. Level permainan rookie dari PON atau Libama (Liga Basket Mahasiswa) umumnya

berada dua level dibawah pebasket IBL. Pemain dengan level seperti itu masih perlu diasah kemampuannya dan perlu waktu,” tutupnya. 

DENPASAR – Masih belum ada keputusan dari operator Indonesia Basketball League (IBL) terkait dua klub yang berhak ikut ambil bagian dalam IBL 2021.

Tapi ada kabar bahwa peluang Bali United Basketball untuk bisa ikut ambil bagian tahun depan cukup besar.

Apalagi dengan modal yang cukup dari segi materi dan manajemen. Pola pengelolaan tim basket dengan sepak bola kemungkinan akan disamakan agar semakin profesional.

Jika berhasil menjadi bagian dari IBL 2021, bisa menjadi peluang untuk pebasket asal Bali yang berkarier klub lain untuk pulang kampong (pulkam).

Contohnya saja pebasket naturalisasi yang memiliki kampung halaman di Legian, Brandon Jawato.

Berdasar pengamatan sejauh ini, cukup sulit pebasket asal Bali untuk berkarier karena tidak ada tim basket profesional putra yang ada di Pulau Dewata.

Jalan satu-satunya adalah bermain untuk klub yang ada diluar Bali. Pola ini sudah terjadi sejak era Kobatama hingga IBL.

Mantan pebasket nasional Cokorda Raka Satria Wibawa yang diwawancarai beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa pebasket asal Bali yang ada di tim-tim IBL saat ini tidak harus pulang kampung untuk berkarier.

Sebab semua keputusan ada di tangan Manajemen Bali United Basketball untuk menentukan siapa pemain yang harus direkrut termasuk pemilihan pelatih hingga tim ofisial.

“Ini kan klub profesional. Jadi tidak menjadi sebuah keharusan pemain Bali untuk pulang kampung membela klub basket dari daerah asalnya,” ucap Cok Raka.

Pria yang saat ini menjadi abdi negara di Dispora Bali tersebut menambahkan, masih ada cara lain bagi Bali United Basketball untuk merekrut pemain lokal.

Caranya adalah memaksimalkan jalur rookie. Dari regulasi IBL, setiap klub dibolehkan mencari pemain di draft rookie minimal satu pemain dan maksimal tiga pemain.

Untuk rookie bisa saja Manajemen Bali United Basketball mencarinya dari Tim Basket Putra PON Bali. Banyak pemain dari Tim Basket Putra PON Bali yang berkualitas.

Beberapa waktu lalu, Winston Swenjaya bahkan sempat berswafoto dengan agen pesepak bola Gabriel Budi ketika Budi yang menjadi agen dari Stefano Teco Cugurra, M. Rian Firmansyah, hingga Ilija Spasojevic datang ke Bali.

Rookie bisa menjadi opsi meskipun kualitasnya masih dibawah pemain yang sudah “jadi”. Level permainan rookie dari PON atau Libama (Liga Basket Mahasiswa) umumnya

berada dua level dibawah pebasket IBL. Pemain dengan level seperti itu masih perlu diasah kemampuannya dan perlu waktu,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/