DENPASAR – Angka kecelakaan lalu lintas di Bali masih tergolong cukup tinggi. Hal itu dijelaskan oleh Direktur Lalulintas Polda Bali, Kombes Pol Indra, Rabu (24/9). Angka kecelakaan lalu lintas menyentuh 1.350 kasus sejak Januari 2020 sampai September 2020.
Dengan angka kecelakaan lalu lintas cukup tinggi tersebut, Kombes Indra yang baru menjabat sebagai Dirlantas mengatakan akan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan pejabat sebelumnya.
“Saya kan baru di sini jika melihat angka-angka kecelakaan masih tinggi walaupun ada pembatasan di situasi pandemi ini. Pergerakan masyarakat masih banyak dan kecelakaan juga tinggi tercatat 1.350 kecelakaan sejak bulan Januari sampai sekarang,” katanya.
Lanjut dia, angka kecelakaan lalulintas ini didominasi pengendara sepeda motor. Mayoritas mereka tidak mengenakan helm dan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi.
Jenis kecelakaan terbanyak yakni tabrakan dari arah depan atau adu jangkrik dan dari arah samping. Selain itu juga beberapa kecelakaan ditimbulkan dari para pengendara yang berusaha menyalip dari samping. Ada pula kecelakaan yang ditimbulkan saat pengendara keluar dari gang kecil menuju jalan utama.
Yang pasti, kata mantan Kepala SPN Polda Riau dan mantan Kepala KSP Polda Jawa Timur, ini bahwa semua kecelakaan yang terjadi diawali dari para pengendrara yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Guna meminimalisir tingginya angka kecelakaan itu, Kombes Indra berharap agar para pengendara bisa tertib berlalu lintas.
Terutama untuk para pengendara dengan usia produktif dari usia 16 tahun hingga 30 tahun. Dikatakan, ada banyak anak di bawah umur yang tanpa pengawasan orang tuanya mengendarai kendaraan di jalan raya.
“Mereka jadi korban karena pelanggaran yang mereka lakukan. Apalagi banyak yang meninggal. Kami berharap adanya kesadaran masyarakat untuk terus tertib lalulintas,” tandasnya.