SINGARAJA – Kasus Covid-19 tak bisa disepelekan. Betapa tidak, data statistik menunjukkan terjadinya peningkatan kasus di Bali.
Bahkan di Buleleng, korban meninggal terus bertambah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng bahkan melaporkan ada tiga pasien meninggal dunia.
“Ada juga tiga kasus meninggal. Masing-masing dari Kecamatan Sawan, Kecamatan Banjar, dan Kecamatan Seririt,” ujar Juru Bicara GTPP Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca.
Yang mengejutkan, dari tiga pasien yang meninggal, satu di antaranya adalah staf di Kantor Camat Seririt berusia 45 tahun.
Sebelumnya pasien sempat dirawat di RS Pratama Tanguwisia dengan diagnose demam berdarah. Sempat pulang dan menjalani rawat jalan, pasien kembali mengeluhkan sakit.
Pada Kamis (24/9) dini hari, pasien tak sadarkan diri pada pukul 02.00 dini hari. Keluarga langsung melarikan pasien ke RSUD Buleleng. Pasien dinyatakan meninggal pada Sabtu (26/9) malam.
Camat Seririt Nyoman Agus Tri Kartika Yuda dikonfirmasi secara terpisah, tak menampik ada seorang stafnya yang meninggal.
Ia menyebut bahwa stafnya dikremasi di pekuburan setempat dengan protokol covid. Menurutnya, staf tersebut sudah tidak masuk kantor sejak 4 September lalu.
“Awal tidak masuk kantor itu karena tidak enak badan. Kemudian kami dapat informasi bahwa yang bersangkutan dirawat di RS Pratama Tanguwisia karena ada demam berdarah dan tipes.
Kemudian beberapa hari kemudian dilarikan ke RSUD dan meninggal,” kata pria yang akrab disapa Gustri itu.
Dengan adanya seorang staf yang terkonfirmasi covid, ia mengaku belum berencana menutup pelayanan di kantor camat.
“Pelayanan masih tetap seperti biasa. Karena yang bersangkutan sudah 3 minggu tidak masuk kantor. Tadi pagi juga sudah dikremasi dengan protokol kesehatan,” jelas Gustri.
Sekadar diketahui, saat ini secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Buleleng mencapai 813 kasus.
Dari 813 kasus itu, sebanyak 724 orang telah dinyatakan sembuh dan 35 orang lainnya meninggal dunia. Kini ada 53 orang yang masih menjalani perawatan di Buleleng dan seorang lainnya dirawat di RS PTN Unud.
Dari 53 orang yang dirawat di Buleleng, sebanyak 14 orang dirawat di RSUD Buleleng, 7 orang dirawat di RS swasta, dan 34 orang lainnya diizinkan menjalani isolasi mandiri.