31.3 C
Jakarta
19 November 2024, 19:43 PM WIB

Menikmati Habitat Monyet Liar di Objek Wisata Wanagiri, Sayang…

RadarBali.com – Kawasan Wanagiri, Buleleng tidak hanya memiliki wisata alam dengan pemandangan Danau Buyan dan Danau Tamblingan saja.

Ada juga wisata satwa liar, yakni monyet. Biasanya, para pengendara dan wisatawan berhenti di jalan tanjakan Desa Wanagiri untuk memberikan makanan dan berfoto bersama para monyet tersebut.

Namun nyatanya cukup banyak monyet-monyet yang tewas ditabrak oleh para pengendara kendaraan bermotor.
Fakta itu diungkap Nyoman Sugiarta, 25, warga yang sering berada di wilayah tersebut. Katanya, hampir tiap bulan ada saja monyet yang tertabrak.

“Cukup sering ditabrak pengendara. Yang paling banyak itu monyet yang kecil-kecil,” ungkap Sugiarta. Lalu monyet yang tewas ditabrak dibawa kemana?

“Biasanya sih diambil sama yang nabrak. Tapi saya pernah juga mengambil bangke monyet yang ditabrak. Bangkenya langsung dilempar ke hutan dekat situ,” tuturnya.

Kendati demikian, monyet masih cukup berada ditempat tersebut. Belum ada kejelasan pastinya kapan monyet tersebut mulai berhabitat di tempat tersebut.

Monyet itu setiap hari biasanya keluar ke jalan jam 6 pagi dan sudah tidak ada lagi pada pukul hilang pukul 6 sore.

“Tergantung cuaca juga.  Angin barat dan cuaca panas, bakal tak kelihatan. Kalau cuaca dingin baru kelihatan,” tutupnya. 

RadarBali.com – Kawasan Wanagiri, Buleleng tidak hanya memiliki wisata alam dengan pemandangan Danau Buyan dan Danau Tamblingan saja.

Ada juga wisata satwa liar, yakni monyet. Biasanya, para pengendara dan wisatawan berhenti di jalan tanjakan Desa Wanagiri untuk memberikan makanan dan berfoto bersama para monyet tersebut.

Namun nyatanya cukup banyak monyet-monyet yang tewas ditabrak oleh para pengendara kendaraan bermotor.
Fakta itu diungkap Nyoman Sugiarta, 25, warga yang sering berada di wilayah tersebut. Katanya, hampir tiap bulan ada saja monyet yang tertabrak.

“Cukup sering ditabrak pengendara. Yang paling banyak itu monyet yang kecil-kecil,” ungkap Sugiarta. Lalu monyet yang tewas ditabrak dibawa kemana?

“Biasanya sih diambil sama yang nabrak. Tapi saya pernah juga mengambil bangke monyet yang ditabrak. Bangkenya langsung dilempar ke hutan dekat situ,” tuturnya.

Kendati demikian, monyet masih cukup berada ditempat tersebut. Belum ada kejelasan pastinya kapan monyet tersebut mulai berhabitat di tempat tersebut.

Monyet itu setiap hari biasanya keluar ke jalan jam 6 pagi dan sudah tidak ada lagi pada pukul hilang pukul 6 sore.

“Tergantung cuaca juga.  Angin barat dan cuaca panas, bakal tak kelihatan. Kalau cuaca dingin baru kelihatan,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/