MANGUPURA – Bali memasuki musim pancaroba atau peralihan musim. Masyarakat tetap diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan risiko bencana.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, M. Taufik Gunawan mengatakan,
kondisi cuaca umum saat ini berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang tidak merata di Bali bagian selatan, timur, dan tengah pada pagi dan malam hari.
Suhu udara berkisar antara 24-32 derajat celcius, dengan kelembaban udara berkisar antara 60-95 persen.
Angin umumnya bertiup dari arah tenggara-selatan dengan kecepatan berkisar antara 6-36 Km/jam.
Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar antara 0.5-2 meter, perairan selatan Bali berkisar antara 1.5-3 meter, di selat Bali berkisar antara 1-3.5 meter dan di selat Lombok berkisar antara 1- 3.5 meter.
“Kondisi ini disebabkan karena wilayah Bali memasuki musim pancaroba atau peralihan musim, ” jelas Taufik Gunawan.
Selain itu, Madden Julian Oscillation (MJO) sedang berada di kuadran 5 sehingga berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 26-30 derajat celcius. Begitu juga kondisi air laut yang masih hangat memberikan kontribusi penguapan yang cukup untuk pembentukan awan-awan hujan.
Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 mb (3000m). “Prediksi cuaca tiga hari kedepan dari tanggal 4-6 Oktober cuama umumnya berawan.
Terdapat potensi hujan ringan-sedang secara tidak merata di wilayah Bali bagian selatan, timur, dan tengah pada sore-malam hari, ” jelasnya.
Lebih lanjut, untuk kondisi angin umumnya bertiup dari arah Tenggara-Selatan dengan kecepatan berkisar antara 6-35 Km/jam.
Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar 0.5-2 meter, Selatan Bali berkisar antara 1.5-3.5 meter, Selat Bali berkisar antara 1-2.5 meter, dan Selat Lombok berkisar antara 1-3.5 meter.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini waspada potensi angin kencang berdurasi singkat dan tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, dan Samudera Hindia Selatan Bali.
“Kami mengimbau masyarakat mewaspadai potensi tinggi gelombang laut dan juga tetap waspada serta berhati-hati terhadap dampak bencana
yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir, ” pungkasnya.