DENPASAR – Pandemi Covid-19 mengubah segalanya, tak terkecuali di industry sepakbola tanah air. Setelah Liga 1 dan Liga 2 belum jelas apakah dilanjutkan atau tidak, Liga 3 bernasib serupa.
Bahkan, federasi berani memastikan Liga 3 tidak digelar musim ini. Tak terkecuali Liga 3 zona Bali.
Keputusan ini diambil setelah Asprov PSSI Bali bersama dengan Askot/Askab PSSI seluruh Bali melakukan rapat daring dengan perwakilan klub.
Hanya Askab PSSI Karangasem, Bangli, dan Klungkung saja yang tidak hadir dalam rapat daring tersebut.
Rapat sendiri sejatinya sudah digelar pada 1 Oktober lalu yang dipimpin langsung Ketum Asprov PSSI Bali Ketut Suardana.
Pembatalan Liga 3 tertuang melalui SK No. 068/PSSI-BALI/IX/2020 yang ditanda tangani oleh Sekum KONI Bali Dewa Made Teges Wirawan.
“Pandangan umum dari semua peserta rapat waktu itu, kami putuskan untuk tidak menggelar kompetisi tahun in,” terang Ketua Departemen Sepak Bola Asprov PSSI Bali Nasser Fakhry Attamimy.
Sebenarnya wacana untuk tidak menggelar turnamen musim ini sudah terjadi saat rapat daring pertama pada 24 September lalu.
Saat itu ada beberapa klub yang ikut ambil bagian seperti PFA Bali, Bali FC, Perseden Denpasar, PS Badung, Sportivo Buleleng, Undiksha FC, Sulut Bali FC, Tunas Muda Ubud, dan Perst Tabanan.
Owner klub Putra Tresna dan yang juga menjabat sebagai Anggota Exco Asprov PSSI Bali Bidang Kompetisi IGN Anom Jaksa Saputra saat itu menyatakan keberatan jika Liga 3 dilaksanakan.
Alasannya karena Covid-19. Klub-klub lain bisa saja memiliki pendapat yang sama dengan Anom Jaksa.
Tapi yag terpenting adalah apakah klub memiliki kecukupan finansial untuk ikut ambil bagian dalam Liga 3 musim ini atau tidak?
Bayangkan saja klub sekelas Liga 1 dan Liga 2 saja pontang panting disaat pandemi seperti ini.
“Hampir mustahil dilakukan. Tim kami (Putra Tresna) tidak akan ambil bagian dalam kompetisi musim ini,” ucapnya.
Apakah ada kompetisi pengganti? Nasser memastikan tidak ada kompetisi lain untuk menggantikan Liga 3 musim ini.