SINGARAJA – Objek wisata air deras di Tukad (sungai) Tiyingtali itulah yang kini mulai dikembangkan oleh Pokdarwis Desa Panji, Kecamatan Sukasada bersama dengan jasa lingkungan bangsing beringin Banjar Dinas Mekar Sari Desa Panji. Dilirik menjadi salah satu objek wisata air, bukan tanpa sebab.
Karena selain kondisi alam yang masih asri, juga aliran sungai dengan arus lumayan deras. Sehingga menjadi sensasi tersendiri bagi pengujung yang ingin mandi air pegunungan.
Ketua Kelompok Jasa Lingkungan Bangsing Beringin Gede Ari Kusuma Jati bersama Ketua Pokdarwis Desa Panji Ketut Subade mengatakan alasan pihaknya mengembangkan hutan desa dengan potensi daerah aliran sungai (DAS) dari pegunungan yang cukup deras menjadi objek wisata air. Karena selama ini belum terkelola dengan baik. Selain itu panorama alam pepohonan hutan. Sehingga ketika pengunjung berendam di aliran sungai tiyingtali menambahkan sensasi kenikmatan.
“Air sungai tiyingtali yang mengalir begitu deras dan melimpah kemudian tak pernah surut saat musim kemarau. Maka itu kami kembangkan menjadi objek wisata air pemandian sungai dengan panorama alam hutan,” Gede Ari saat dihubungi koran ini, (6/10) kemarin.
Diakui Gede Ari, sejatinya sudah lama wisata air Sungai Tiyingtali dikunjungi wisatawan lokal. Biasanya wisata air Sungai Tiyingtali akan ramai dikunjungi saat hari-hari libur Sabtu dan Minggu
Dia menyebut, pengunjung yang datang saat hari libur sebagian besar dari kalangan anak muda dan keluarga (Family) khusus datang dari warga Buleleng yang hidup di perkotaan. “Kalau saat hari libur mencapai 50-100 pengunjung,” ucapnya.
Kendati pengunjung ramai berwisata air deras Sungai Tiyingtali untuk berendam mandi menikmati sensasi derasnya air sungai. Namun pihaknya tidak melakukan pungutan untuk masuk ke objek wisata tersebut.
“Jadi pengunjung (warga, red) yang datang sifatnya memberikan sumbangan (donasi) untuk kebersihan seikhlasnya saja,” ujarnya.
Gede Ari melanjutkan, tak hanya objek wisata air tiying tali yang pihaknya kembangkan saat ini. Di hutan Desa Panji seluas 129 hektar juga sedang dibuka lokasi kemah (camping) bagi pengunjung. Lokasi berada di aliran tukad tiyingtali masuk Banjar Dinas Mekarsari sekitar 2 are lahan pihaknya siapkan.
“Saat ini pengembangan objek wisata air dan lokasi camping masih kami tata. Sedangkan untuk akses jalan menuju lokasi sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat,” pungkasnya.