29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:43 AM WIB

Disebut Angker, Hotel Karantina Covid di Bali Dinetralisir secara Gaib

GIANYAR – Salah satu hotel di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali yang dijadikan tempat karantina pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) dinetralisir secara niskala (gaib). Untuk menetralisir lokasi itu, seorang pemangku dihadirkan ke lokasi hotel pada Selasa malam (6/10).

Suasana hotel tampak asri. Lantaran dikelilingi pohon besar. Juga ada Beji atau pemandian suci di areal itu. Sejak Covid-19, hotel tambah sepi. Kemudian dijadikan lokasi karantina.

Hotel yang berada di pinggir jalan utama itu digunakan sebagai lokasi karantina sejak seminggu terakhir. Setiap hari ada 13 petugas gabungan bertugas. Dari unsur Satpol PP dan kepolisian yang berjaga. Dari total petugas jaga itu, mereka dibagi menjadi tiga shift. Yakni, pagi, sore dan malam. 

Selama disulap jadi lokasi karantina, di hotel itu telah dirawat beberapa OTG. Namun, semenjak petugas terkait bertugas, petugas yang bisa merasakan mahluk halus melihat ada sosok. 

Menurut penuturan petugas yang mengaku bisa melihat makhluk astral, di tempat itu cukup angker. Konon, ada sosok makhluk gaib. Di lokasi dekat beji juga kerap terdengar keramaian, padahal lokasinya jauh dari pemukiman. 

“Yang dikarantina belum pernah ada yang diganggu, cuma waktu ini petugas yang jaga melihat sosok tinggi besar. Kemungkinan hotel ini tidak pernah dinetralisir sebelum dipakai, makanya makhluk tak kasat mata bebas berkeliaran di sini,” ujar sumber.

Sementara itu, Sekda Gianyar, Made Gde Wisnu Wijaya membenarkan pihaknya telah mengajak seorang pemangku ke hotel yang dimaksud. Tujuannya untuk menetralisir aura negatif yang ada di sana. 

“Kami membawa pemangku ke sana untuk minta izin karena menggunakan tempat itu. Bagaimanapun, apalagi berkaitan dengan orang sakit, mesti menetralisir kekuatan negatif yang ada di sana supaya yang menempati nantinya nyaman dan cepat sembuh. Tidak ada mengusir hantu,” ujarnya.

Wisnu mengatakan, saat ini hotel tersebut telah dihuni sejumlah OTG. “Sudah ada yang dikarantina di sana. Tapi untuk rinciannya, per hari ini saya belum dapat laporan,” ujarnya.

GIANYAR – Salah satu hotel di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali yang dijadikan tempat karantina pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) dinetralisir secara niskala (gaib). Untuk menetralisir lokasi itu, seorang pemangku dihadirkan ke lokasi hotel pada Selasa malam (6/10).

Suasana hotel tampak asri. Lantaran dikelilingi pohon besar. Juga ada Beji atau pemandian suci di areal itu. Sejak Covid-19, hotel tambah sepi. Kemudian dijadikan lokasi karantina.

Hotel yang berada di pinggir jalan utama itu digunakan sebagai lokasi karantina sejak seminggu terakhir. Setiap hari ada 13 petugas gabungan bertugas. Dari unsur Satpol PP dan kepolisian yang berjaga. Dari total petugas jaga itu, mereka dibagi menjadi tiga shift. Yakni, pagi, sore dan malam. 

Selama disulap jadi lokasi karantina, di hotel itu telah dirawat beberapa OTG. Namun, semenjak petugas terkait bertugas, petugas yang bisa merasakan mahluk halus melihat ada sosok. 

Menurut penuturan petugas yang mengaku bisa melihat makhluk astral, di tempat itu cukup angker. Konon, ada sosok makhluk gaib. Di lokasi dekat beji juga kerap terdengar keramaian, padahal lokasinya jauh dari pemukiman. 

“Yang dikarantina belum pernah ada yang diganggu, cuma waktu ini petugas yang jaga melihat sosok tinggi besar. Kemungkinan hotel ini tidak pernah dinetralisir sebelum dipakai, makanya makhluk tak kasat mata bebas berkeliaran di sini,” ujar sumber.

Sementara itu, Sekda Gianyar, Made Gde Wisnu Wijaya membenarkan pihaknya telah mengajak seorang pemangku ke hotel yang dimaksud. Tujuannya untuk menetralisir aura negatif yang ada di sana. 

“Kami membawa pemangku ke sana untuk minta izin karena menggunakan tempat itu. Bagaimanapun, apalagi berkaitan dengan orang sakit, mesti menetralisir kekuatan negatif yang ada di sana supaya yang menempati nantinya nyaman dan cepat sembuh. Tidak ada mengusir hantu,” ujarnya.

Wisnu mengatakan, saat ini hotel tersebut telah dihuni sejumlah OTG. “Sudah ada yang dikarantina di sana. Tapi untuk rinciannya, per hari ini saya belum dapat laporan,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/