RadarBali.com – Sebuah mobil pikap membawa 600 ekor lebih ayam potong, jatuh ke jurang di subak Njung, Dusun Pau, Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung, Senin (23/10) sekitar pukul 09.15.
Akibat kejadian tersebut, Nengah Miarta,31, asal Bungaya, Desa Akah dan rekannya, Ketut Sudira, 34 asal Banjar Sangging, Akah, dilarikan ke RSUD Klungkung karena mengalami luka-luka.
Sementara itu, ratusan ayam yang diangkutnya mati karena bagian belakang pickup yang lebih dulu menyentuh dasar jurang.
Berdasar informasi, sebenarnya ada tiga orang yang berada di dalam mobil pickup tersebut. Tapi, Wayan Sujana, 35, salah satu pengantar ayam berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat ke luar mobil sebelum mobil jatuh ke dalam jurang.
Hal itu bisa dilakukan karena posisi duduknya yang berada di sisi paling kiri sehingga mudah untuk membuka pintu mobil dan menyelamatkan diri.
“Waktu mobil mundur dan menabrak pembatas jembatan, saya langsung membuka pintu mobil dan melompat keluar,” ungkap Sujana.
Sujana menuturkan, kejadian tersebut bermula ketika dia dan kedua rekannya hendak membawa ayam yang jumlahnya 630 ekor tersebut ke salah seorang saudagar ayam di wilayah Banjarangkan.
Namun apes, saat tiba di sebuah jembatan dan harus melalui jalan tanjakan, mobil pick up yang ditumpanginya tersebut tidak bisa melaju ke depan dan tiba-tiba bagian depan mobil terangkat serta berjalan mundur.
“Langsung menabrak pembatas jembatan di sisi timur dan jatuh ke jurang kira-kira kedalaman 10 meter,” ujarnya.
Meski berhasil menyelamatkan diri, dia mengaku mengalami sakit pada punggung akibat terbentur pintu mobil.
Karena kondisinya tersebut, pihaknya kemudian berteriak meminta bantuan warga agar menolong kedua rekannya yang jatuh ke jurang bersama mobil dan ratusan ayam tersebut.
“Yang masih di dalam mobil cuma sopir saja. Sedangkan Sudira jatuh ke sungai dan tidak sadarkan diri,” katanya.
Untuk luka yang dialami dua rekannya tersebut, Sujana mengaku tidak tahu pasti. Namun seingatnya, Miarta mengalami bengkak pada kepala belakang.
Sedangkan Sudira mengalami luka robek pada pelipis kiri dan bengkak pada kelopak mata kanan. Terkait dugaan kelebihan muatan, pihaknya mengaku tidak tahu apakah 630 ekor ayam yang dibawanya tersebut termasuk kelebihan muatan atau tidak.
Namun dia mengaku biasa membawa ayam sejumlah itu, bahkan pernah lebih banyak dari pada itu, dan kondisinya tidak sampai seperti ini.
“Tapi itu sama sopir yang aslinya. Yang sekarang ini, sopir cadangan,” ungkapnya. Kapolsek Banjarangkan AKP Ni Luh Wirati belum bisa memastikan
apakah mobil angkut ayam potong tersebut jatuh ke jurang akibat kelebihan muatan atau tidak. “Kita masih cek dulu apa penyebabnya,” terangnya.