NEGARA — Hujan yang terjadi selama dua hari di Jembrana menyebabkan banjir dan longsor di beberapa titik. Tidak sedikit rumah warga terendam banjir, seperti yang terjadi di Desa Pengambengan, ratusan rumah warga terendam banjir hampir 1 meter. Selain merendam pemukiman, banjir sempat memutus akses sejumlah jalan karena jalan terendam air cukup tinggi.
Informasi yang dihimpun, banjir yang merendam pemukiman kampung nelayan di Desa Pengambengan terjadi sejak Minggu (11/10) lalu, hingga Senin (12/10) pagi. Tingginya air tidak hanya menggenangi halaman rumah, tetapi juga masuk hingga ke dalam rumah warga. Karena dikhawatirkan air terus naik, warga berusaha mengevakuasi barang-barang berharga ke tempat aman.
Perbekel Desa Pengambengan Kamaruzzaman mengatakan, banjir yang terjadi di wilayahnya disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi sejak dua hari. Lokasi Desa Pengambengan yang berada di sebelah selatan dan daratan rendah mendapat kiriman air cukup banyak dari daratan lebih tinggi sebelah utara.
“Hujannya deras sekali, kiriman air dari hulu juga deras,” jelasnya.
Derasnya air hujan tidak tertampung di selokan-selokan air yang ada, sehingga menyebabkan air menggenang dan masuk ke rumah —rumah warga. Karena itu, pihak desa meminta bantuan alat berat untuk membuat saluran air sementara ke laut agar air yang menggenangi pemukiman warga cepat surut.
Tingginya air yang menggenangi pemukiman warga membuat aktivitas warga terganggu. Karena itu, ada warga yang menggunakan sampan untuk beraktivitas dan mengevakuasi barang-barang berharga ke tempat lebih aman.
Terpisah, Plt Kepala Pelaksana BPBD Jembrana I Gusti Putu Ngurah Darma Putra mengatakan, hujan deras sejak dua hari terakhir membuat sejumlah titik lokasi di wilayah Jembrana terjadi banjir, longsor dan pohon tumbang.
“Penyebabnya curah hujan yang cukup tinggi,” jelasnya.