SINGARAJA – Seorang staf di Dinas Sosial Buleleng tutup usia pada Selasa (13/10) malam lalu. Staf tersebut terpaksa dikremasi dengan protokol covid-19 pada Rabu (14/10) kemarin.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Buleleng mengaku belum menerima hasil uji swab dari laboratorium kesehatan.
Sekretaris Satgas Covid-19 Buleleng Gede Suyasa yang dikonfirmasi tak menampik bahwa ada seorang staf Dinsos Buleleng yang meninggal dunia.
Staf itu dikremasi dengan protokol covid 19. “Masuk sebagai pasien probable,” kata Gede Suyasa.
Bila merujuk status probable, maka kasus itu termasuk kasus yang menunjukkan gambaran klinis yang meyakinkan sebagai covid-19.
Namun, belum ada hasil pemeriksaan laboratorium, sehingga belum dapat ditentukan secara pasti apakah pasien masuk sebagai pasien terkonfirmasi positif atau justru sebagai pasien dengan hasil negatif.
Suyasa mengatakan, hingga kini pihaknya belum menerima laporan bahwa ada pasien terkonfirmasi positif yang berasal dari instansi pemerintah kabupaten.
Khususnya Dinas Sosial Buleleng. Ia pun mengingatkan agar seluruh instansi tetap menjalankan protokol kesehatan. Guna mencegah potensi terjadinya klaster.
Di sisi lain, Juru Bicara Satgas Covid-19 Buleleng I Ketut Suweca mengumumkan ada satu kasus meninggal dunia di Buleleng.
Kasus meninggal dunia merupakan seorang laki-laki berusia 70 tahun asal Kecamatan Buleleng. Pasien dinyatakan meninggal pada Selasa (13/10) malam.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, pasien sempat dirawat di RS Parama Sidhi Singaraja. Pasien kemudian dirujuk ke RSUD Buleleng pada Selasa (6/10) pekan lalu.
Pasien disebut mengeluhkan demam yang tak kunjung turun sejak sepekan terakhir. Selain itu pasien juga memiliki riwayat penyakit diabetes melitus.