SINGARAJA – Tim Basarnas Buleleng akhirnya menghentikan proses pencarian terhadap nelayan asal Banjar Dinas Belimbing, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang hilang terjatuh di perairan laut Bali Utara.
Penghentian pencarian nelayan Nyoman Indrawan, 38, dilakukan lantaran tak membuahkan hasil.
“Setelah kami lakukan pencarian selama 7 hari, tidak ada tanda-tanda korban ditemukan. Karena itu, pencarian kami hentikan sementara,” ujar Kepala Pos Basarnas Buleleng Dewa Putu Hendri Gunawan kemarin.
Sebelum pencarian dihentikan, Basarnas melakukan koordinasi dengan pos SAR Gilimanuk, Polsek Tejakula, Babinsa dan Bhabinkamtibmas desa setempat. Termasuk juga nelayan pesisir.
“Bilamana nanti ditemukan korban atau orang yang mengambang ditengah laut, kami siap melakukan evakuasi,” ungkap Hendri.
Basarnas juga telah berkoordinasi dengan keluarga korban bahwasannya standar operasi pencarian selama 7 hari sudah dilakukan bersama tim gabungan lainnya.
Sayangnya korban belum ditemukan. Selama 7 hari melakukan pencarian tak ada kendala apapun di lapangan.
Kondisi cuaca sangat mendukung. Begitu pula dengan ombak laut di perairan Bali utara. “Kami sudah sampaikan SOP pencarian tersebut kepada keluarga korban,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, nelayan Nyoman Indrawan dinyatakan hilang tenggelam Minggu (11/10) lalu sekitar pukul 17.30 wita ketika ketika melaut mencari ikan bersama rekannya, Made Adi Setiawan, 34.
Mereka berangkat ke tengah laut mencari ikan menggunakan perahu. Saat itu posisi korban duduk di belakang perahu sebagai pengemudi, dan saksi Adi duduk di depan.
Setelah perjalanan satu jam ke tengah laut, tiba-tiba korban terjatuh di belakang kemudi. Melihat korban tenggelam, saksi Adi tidak bisa mengendalikan laju perahu.
Perahu terus melaju ke depan hingga menjauhi korban. Kejadian ini pun dilaporkan ke desa dan dilaporkan ke Basarnas Buleleng.