33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:24 PM WIB

Terseret Arus, Tabrak Breakwater, Kapal Nusa Jaya Abadi Rusak Parah

SEMARAPURA – Kapal Nusa Jaya Abadi yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem – Dermaga Kecamatan Nusa Penida,

Klungkung baru saja kembali beroperasi Kamis (8/10) lalu setelah sebulan menjalani masa pemeliharaan.

Namun, pada Sabtu (17/10) lalu, Kapal Nusa Jaya Abadi tidak bisa lagi dioperasikan akibat menabrak pemecah gelombang setelah terombang-ambing arus laut yang kuat.

Sebab akibat peristiwa tersebut, kemudi kiri kapal patah dan daun baling-baling kiri juga mengalami perubahan bentuk.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung I Nyoman Sucitra mengungkapkan, peristiwa itu terjadi Sabtu (17/10) sekitar pukul 16.00.

Saat itu, Kapal Nusa Jaya Abadi yang membawa penumpang dari Pelabuhan Padangbai akan sandar di Dermaga Kecamatan Nusa Penida.

Namun saat akan memasuki Dermaga Kecamatan Nusa Penida, angin berembus kencang dan begitu juga dengan arus laut.

“Karena arus yang kuat, kapal menabrak breakwater (pemecah gelombang). Akibatnya, salah satu kemudi kiri patah dan 3 daun baling-baling kiri mengalami perubahan bentuk,” bebernya.

Meski sempat mengalami benturan sehingga menyebabkan kerusakan pada komponen kapal, menurutnya, Kapal Nusa Jaya Abadi berhasil sandar dan para penumpang bisa turun dengan selamat.

Hanya saja akibat kerusakan yang terjadi pada kemudi dan daun baling-baling, kapal tersebut untuk sementara waktu tidak bisa dioperasikan.

“Sekarang diam tidak bisa dijalankan. Untuk sementara tidak bisa dioperasikan,” terang Nyoman Sucitra.

Untuk bisa kembali dioperasikan, sudah barang tentu harus dilakukan perbaikan terhadap komponen kapal yang baru beberapa hari selesai menjalani masa pemeliharaan itu.

Hari ini pihak asuransi dan Badan Klasifikasi Indonesia (BKI) akan mengecek kondisi kapal untuk mengetahui secara pasti kerusakan yang dialami Kapal Nusa Jaya Abadi.

“Untuk jumlah anggaran perbaikan belum bisa dipastikan. Begitu juga untuk tempat perbaikan belum ditentukan karena

tergantung dari badan pesertifikatan pelayaran BKI. Merekalah yang akan memastikan apakah bisa dikerjakan di Nusa atau harus ke Surabaya,” katanya.

Sementara Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengungkapkan, peristiwa serupa sudah pernah terjadi sekitar 4-5 kali. Hanya saja peristiwa kali ini menimbulkan kerusakan yang paling parah.

Oleh karena itu pihaknya sudah meminta dinas terkait untuk melakukan kajian terhadap pembangunan dolphin sehingga hal serupa tidak terjadi lagi.

“Dengan adanya dolphin ini diharapkan saat kapal diombang-ambing arus, tidak sampai menimbulkan kerusakan seperti yang terjadi saat ini,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Kapal Nusa Jaya Abadi yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem – Dermaga Kecamatan Nusa Penida,

Klungkung baru saja kembali beroperasi Kamis (8/10) lalu setelah sebulan menjalani masa pemeliharaan.

Namun, pada Sabtu (17/10) lalu, Kapal Nusa Jaya Abadi tidak bisa lagi dioperasikan akibat menabrak pemecah gelombang setelah terombang-ambing arus laut yang kuat.

Sebab akibat peristiwa tersebut, kemudi kiri kapal patah dan daun baling-baling kiri juga mengalami perubahan bentuk.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung I Nyoman Sucitra mengungkapkan, peristiwa itu terjadi Sabtu (17/10) sekitar pukul 16.00.

Saat itu, Kapal Nusa Jaya Abadi yang membawa penumpang dari Pelabuhan Padangbai akan sandar di Dermaga Kecamatan Nusa Penida.

Namun saat akan memasuki Dermaga Kecamatan Nusa Penida, angin berembus kencang dan begitu juga dengan arus laut.

“Karena arus yang kuat, kapal menabrak breakwater (pemecah gelombang). Akibatnya, salah satu kemudi kiri patah dan 3 daun baling-baling kiri mengalami perubahan bentuk,” bebernya.

Meski sempat mengalami benturan sehingga menyebabkan kerusakan pada komponen kapal, menurutnya, Kapal Nusa Jaya Abadi berhasil sandar dan para penumpang bisa turun dengan selamat.

Hanya saja akibat kerusakan yang terjadi pada kemudi dan daun baling-baling, kapal tersebut untuk sementara waktu tidak bisa dioperasikan.

“Sekarang diam tidak bisa dijalankan. Untuk sementara tidak bisa dioperasikan,” terang Nyoman Sucitra.

Untuk bisa kembali dioperasikan, sudah barang tentu harus dilakukan perbaikan terhadap komponen kapal yang baru beberapa hari selesai menjalani masa pemeliharaan itu.

Hari ini pihak asuransi dan Badan Klasifikasi Indonesia (BKI) akan mengecek kondisi kapal untuk mengetahui secara pasti kerusakan yang dialami Kapal Nusa Jaya Abadi.

“Untuk jumlah anggaran perbaikan belum bisa dipastikan. Begitu juga untuk tempat perbaikan belum ditentukan karena

tergantung dari badan pesertifikatan pelayaran BKI. Merekalah yang akan memastikan apakah bisa dikerjakan di Nusa atau harus ke Surabaya,” katanya.

Sementara Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengungkapkan, peristiwa serupa sudah pernah terjadi sekitar 4-5 kali. Hanya saja peristiwa kali ini menimbulkan kerusakan yang paling parah.

Oleh karena itu pihaknya sudah meminta dinas terkait untuk melakukan kajian terhadap pembangunan dolphin sehingga hal serupa tidak terjadi lagi.

“Dengan adanya dolphin ini diharapkan saat kapal diombang-ambing arus, tidak sampai menimbulkan kerusakan seperti yang terjadi saat ini,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/