27.4 C
Jakarta
13 September 2024, 11:51 AM WIB

Anak SD Ikut Berburu Botol Bekas, 3 Kg Plastik Ditukar 1 Kg Beras

Kamis besok (22/10) Banjar Banda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh akan menggelar Plastik Exchange. Sampah plastik bisa ditukar beras. Anak-anak Sekolah Dasar (SD) pun antusias berburu sampah plastik. Seperti apa?

 

 

IB INDRA PRASETIA, Gianyar

WAKTU menunjukkan pukul 15.00 Wita. Anak-anak Sekolah Dasar di lingkungan Banjar Banda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh tumpah ruah turun ke jalan.

Mereka sibuk berburu sampah plastik. Mereka memunguti sampah plastik yang dibuang sembarangan oleh warga di sepanjang jalan dan selokan.

Sampah plastik terdiri dari botol dikumpulkan. Kemudian disimpan sementara di rumah mereka. Sampah akan dibawa ke balai Banjar dalam kegiatan Plastik Exchange yang akan diadakan Kamis (22/10).

Saat berburu plastik, anak-anak itu seakan berlomba beradu cepat sesama temannya. Tidak sedikit yang mendapatkan satu karung penuh dan satu kresek penuh lantaran sampah plastik jumlahnya sangat melimpah.

“Pang maan baas bli (biar dapat beras bli, red),” ujar Agus yang tengah duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD). 

Berbagai sampah plastik mulai dari botol air mineral, kemasan makanan ringan, hingga kresek dipungut oleh anak yang masih polos tersebut.

Tanpa merasa jijik mereka dengan sigapnya masuk ke selokan lalu memungut sampah plastik dengan tangan.

Klian Dinas Banjar Banda Kadek Merta Anggara mengapresiasi antusiasme anak-anak. “Saya tidak menyangka anak-anak akan sangat seantusias ini memungut sampah plastik,” ujar Kadek Merta Anggara. 

Merta Anggara mengatakan, anak-anak yang berburu sampah plastik ini, bisa belajar mengenal lingkungan dan sambil bermain bersama teman-temannya.

Tidak hanya belajar dalam kelas, tetapi juga dilingkungan sekitarnya. “Karena kebanyakan di rumah, anak-anak menjadi kekurangan sosialisasi,

sehingga begitu saya umumkan untuk kegiatan ini anak-anak tumpah ruah memunguti sampah plastik,” ungkapnya. 

Meski demikian, pihaknya tetap memberikan pesan kepada anak-anak agar tetap mentaati protokol kesehatan.

Dalam kegiatan Plastik Exhange, Banjar dibantu oleh komunitas tol-tol yang bergerak di bidang lingkungan. Termasuk dibantu pemuda-pemudi setempat.

“Untuk sistem penukarannya, nanti untuk sampah plastik kemasan makanan penukarannya 3:1, 3 kilo sampah mendapat 1 kilogram beras,” tegasnya. 

Dengan adanya kegiatan ini dia dan masyarakat berharap lingkungan menjadi bersih dari sampah plastik.

Agar tercipta lingkungan asri, karena menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita sebagai warga banjar. “Kegiatan ini merupakan bentuk menjaga lingkungan,” pungkasnya. (*)

Kamis besok (22/10) Banjar Banda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh akan menggelar Plastik Exchange. Sampah plastik bisa ditukar beras. Anak-anak Sekolah Dasar (SD) pun antusias berburu sampah plastik. Seperti apa?

 

 

IB INDRA PRASETIA, Gianyar

WAKTU menunjukkan pukul 15.00 Wita. Anak-anak Sekolah Dasar di lingkungan Banjar Banda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh tumpah ruah turun ke jalan.

Mereka sibuk berburu sampah plastik. Mereka memunguti sampah plastik yang dibuang sembarangan oleh warga di sepanjang jalan dan selokan.

Sampah plastik terdiri dari botol dikumpulkan. Kemudian disimpan sementara di rumah mereka. Sampah akan dibawa ke balai Banjar dalam kegiatan Plastik Exchange yang akan diadakan Kamis (22/10).

Saat berburu plastik, anak-anak itu seakan berlomba beradu cepat sesama temannya. Tidak sedikit yang mendapatkan satu karung penuh dan satu kresek penuh lantaran sampah plastik jumlahnya sangat melimpah.

“Pang maan baas bli (biar dapat beras bli, red),” ujar Agus yang tengah duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD). 

Berbagai sampah plastik mulai dari botol air mineral, kemasan makanan ringan, hingga kresek dipungut oleh anak yang masih polos tersebut.

Tanpa merasa jijik mereka dengan sigapnya masuk ke selokan lalu memungut sampah plastik dengan tangan.

Klian Dinas Banjar Banda Kadek Merta Anggara mengapresiasi antusiasme anak-anak. “Saya tidak menyangka anak-anak akan sangat seantusias ini memungut sampah plastik,” ujar Kadek Merta Anggara. 

Merta Anggara mengatakan, anak-anak yang berburu sampah plastik ini, bisa belajar mengenal lingkungan dan sambil bermain bersama teman-temannya.

Tidak hanya belajar dalam kelas, tetapi juga dilingkungan sekitarnya. “Karena kebanyakan di rumah, anak-anak menjadi kekurangan sosialisasi,

sehingga begitu saya umumkan untuk kegiatan ini anak-anak tumpah ruah memunguti sampah plastik,” ungkapnya. 

Meski demikian, pihaknya tetap memberikan pesan kepada anak-anak agar tetap mentaati protokol kesehatan.

Dalam kegiatan Plastik Exhange, Banjar dibantu oleh komunitas tol-tol yang bergerak di bidang lingkungan. Termasuk dibantu pemuda-pemudi setempat.

“Untuk sistem penukarannya, nanti untuk sampah plastik kemasan makanan penukarannya 3:1, 3 kilo sampah mendapat 1 kilogram beras,” tegasnya. 

Dengan adanya kegiatan ini dia dan masyarakat berharap lingkungan menjadi bersih dari sampah plastik.

Agar tercipta lingkungan asri, karena menjaga lingkungan adalah tanggung jawab kita sebagai warga banjar. “Kegiatan ini merupakan bentuk menjaga lingkungan,” pungkasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/